Yogyakarta, 22 Oktober 2025 — Ketua Program Studi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM), Dr. Mutiah Amini, M.Hum, secara resmi membuka kegiatan History Week 2025 yang mengusung tema “Industri dalam Arus Sejarah.” Acara pembukaan berlangsung di Auditorium Gedung Soegondo lantai 7 FIB UGM pada Rabu (22/10), dan dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya serta perwakilan dari berbagai organisasi kemahasiswaan di dalam maupun luar FIB UGM.
History Week merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Program Studi S1 Sejarah FIB UGM sebagai bagian dari upaya mengembangkan pembelajaran sejarah melalui jalur akademik maupun non-akademik. Program ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan, menyalurkan kreativitas, serta membangun kepedulian terhadap isu-isu historis dan sosial yang relevan dengan kehidupan masyarakat masa kini.
Penyelenggaraan History Week 2025 merupakan hasil inisiatif dan kerja sama Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah (BKMS), organisasi kemahasiswaan yang menaungi berbagai kegiatan mahasiswa Sejarah FIB UGM. Sebagai salah satu program kerja terbesar BKMS, kegiatan ini tidak hanya ditujukan bagi mahasiswa Program Studi Sejarah, tetapi juga terbuka bagi khalayak umum, termasuk kalangan akademisi dari berbagai universitas di Indonesia. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam mengembangkan kajian sejarah yang berorientasi pada isu-isu kontemporer.
Salah satu rangkaian utama dari History Week 2025 adalah Seminar Sejarah Mahasiswa Nasional (SSMN) yang mengangkat tema besar “Industri dalam Arus Sejarah Indonesia.” Seminar ini dimaksudkan untuk memberikan ruang bagi mahasiswa dari berbagai jurusan yang memiliki minat terhadap bidang sejarah untuk mengembangkan kemampuan menulis dan berdiskusi ilmiah. Beberapa mahasiswa terpilih akan menjadi pemakalah dan mempresentasikan naskahnya secara langsung di hadapan peserta seminar dalam dua sesi panel. Sebelum sesi tersebut dimulai, kegiatan akan diawali dengan pemaparan materi pengantar oleh seorang keynote speaker yang merupakan ahli di bidang sejarah industri.
Pembahasan dalam seminar ini mencakup berbagai isu penting terkait perkembangan industri di Indonesia, mulai dari sejarah pertumbuhan industri, dinamika industri di tingkat lokal, dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat, hingga sejarah gerakan sosial serta peran tokoh ekonomi lokal dan perempuan dalam proses industrialisasi. Melalui pendekatan historis, kegiatan ini berupaya menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana industri menjadi bagian penting dari perjalanan sosial, ekonomi, dan budaya bangsa Indonesia.
Secara keseluruhan, History Week 2025 bertujuan untuk mendorong mahasiswa memahami isu-isu industri dalam perspektif historis sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya mempelajari sejarah industri nasional sebagai kunci untuk memahami dinamika industri masa kini. Lebih dari itu, kegiatan ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya poin ke-4 (Pendidikan Berkualitas) melalui penguatan literasi sejarah dan riset akademik, poin ke-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan membahas perkembangan sektor industri dalam konteks historis, serta poin ke-9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) yang menekankan pentingnya memahami sejarah sebagai dasar inovasi pembangunan masa depan. Dengan demikian, History Week 2025 tidak hanya menjadi ruang akademik, tetapi juga kontribusi nyata mahasiswa sejarah UGM terhadap agenda global pembangunan berkelanjutan.
[Humas FIB UGM, Candra Solihin]


