
Yogyakarta, 17 September 2025 – Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Historiografi Indonesia Islam”. Kegiatan ini menghadirkan Yumi Sugahara, akademisi dari Osaka University, sebagai dosen tamu untuk membahas cara pandang lintas bangsa dalam menuliskan sejarah Indonesia Islam.
Dalam pemaparannya, Sugahara menekankan bahwa historiografi bukan hanya “sekadar catatan peristiwa, melainkan juga mencerminkan cara pandang budaya dalam membangun narasi sejarah. Ia menyoroti perbedaan sudut pandang antara sejarawan Jepang dan Indonesia, khususnya terkait hubungan antara Islam, kebudayaan, dan sejarah nasional.
Beberapa karya penting turut dijadikan rujukan, antara lain M.C. Ricklefs, A History of Modern Indonesia since c.1200 (Macmillan Education UK, 2008, edisi ke-4) yang dianggap sebagai salah satu referensi utama historiografi modern Indonesia, serta Anthony Reid, Southeast Asia in the Age of Commerce, 1450–1680 (Yale University) yang mengulas periode awal modern di Asia Tenggara maritim.
Sesi tanya jawab berlangsung dinamis dengan pertanyaan seputar perbandingan cara masyarakat Jepang dan Indonesia memahami kaitan antara agama dan sejarah nasional, hingga perbedaan perspektif sejarawan Jepang, Barat, dan Indonesia dalam menafsirkan Islamicate Culture di Nusantara.
Kuliah umum ini memberikan wawasan baru bagi mahasiswa dan akademisi mengenai kajian lintas budaya dalam historiografi Indonesia Islam, sekaligus memperkuat jejaring akademik internasional.
Kegiatan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan literasi sejarah dan pemahaman kritis, serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kerja sama akademik lintas negara.
[Humas FIB UGM, Alma Syahwalani]