Yogyakarta, 20 Agustus 2025 — Program Studi Antropologi Budaya, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Gadjah Mada kembali membuka Kuliah Gender dan Seksualitas yang menjadi bagian dari kurikulum rutin setiap semester. Pada semester ini, perkuliahan dijadwalkan berlangsung setiap hari Rabu pukul 07.15–09.45 WIB, mulai 20 Agustus hingga 5 Desember 2025, dan bertempat di Ruang Kuliah Gedung R. Soegondo, FIB UGM.
Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan pemahaman kritis mengenai perbedaan antara konsep jenis kelamin (sex), gender, dan seksualitas. Melalui perkuliahan ini, mahasiswa diajak untuk memahami mengapa pembedaan konsep tersebut semakin penting di tengah perubahan sosial dan budaya masyarakat modern.
Berbagai isu menarik menjadi bagian dari topik pembahasan, mulai dari tabu seks, identitas seksual, hingga perilaku dan ekspresi gender dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa juga akan mempelajari bagaimana identitas gender saling berhubungan dengan faktor lain seperti kelas sosial, etnisitas, ras, usia, dan agama. Pendekatan interseksional digunakan agar peserta kuliah dapat melihat keterkaitan antara beragam identitas yang membentuk pengalaman seseorang di masyarakat.
Selain memperkaya wawasan akademik, kuliah ini juga menyoroti implikasi sosial dan budaya dari isu-isu gender dan seksualitas, khususnya dalam konteks Indonesia dan Asia Tenggara. Mahasiswa didorong untuk berpikir kritis, mempertanyakan norma sosial, serta memahami berbagai bentuk keberagaman manusia tanpa melepaskan konteks lokal yang melingkupinya.
Kuliah Gender dan Seksualitas terbuka bagi mahasiswa Program Studi Antropologi Budaya dan program studi lain di FIB UGM. Perkuliahan ini menjadi wadah bagi mereka yang ingin mendalami studi gender, seksualitas, dan identitas dari perspektif antropologi sekaligus memperluas cara pandang terhadap kompleksitas kehidupan sosial di masa kini.
Foto: Freepik.com
[Humas FIB UGM, Candra Solihin]

