SDGs 4: Quality Education | SDGs 5: Gender Equality | SDGs 16: Peace, Justice, and Strong Institutions | SDGs 17: Partnerships for the Goals
Pada Selasa, 14 Mei 2024 Departemen Antropologi mengundang Eric C. Thompson, Dosen Departemen Sosiologi dan Antropologi National University of Singapore (NUS) untuk mendikusikan buku terbarunya berjudul The Story of Southeast Asia (2024). Acara diskusi buku dihadiri civitas akademik di lingkungan kampus Fakultas Ilmu Budaya UGM memberikan perspektif segar bagi peserta terhadap pendekatan materialisme historis dalam studi antropologi kontemporer. Pada kesempatan ini Thompson, memberikan gambaran umum isi buku dan argumentasi terhadap beberapa bagian yang menurutnya menarik untuk diperhatikan saat membicarakan kawasan Asia Tenggara.
Buku The Story of Southeast Asia menggunakan perspektif historis dan antropologis untuk melihat keberagaman tradisi dan budaya komunitas di kawasan Asia Tenggara kontemporer tidak lepas dari adanya proses panjang. Kontak kebudayaan antarkomunitas yang terjalin sejak masa Kerajaan Hindu-Budha, masuknya Islam melalui perdagangan, hingga pengaruh pendudukan koloni Eropa memberikan corak tersendiri dalam pembentukan identitas dan praktik budaya serta tradisi di Asia Tenggara. Melalui pemaparannya, Thompson melihat proses tersebut menunjukkan bagaimana penduduk Asia Tenggara membentuk agensi dan menjalin suatu jaringan atau network sosial dan ekonomi yang ditandai melalui perdagangan. Terciptanya jaringan tersebut dianggap sebagai awal mula terbentuknya identitas kultural dan sosial di Asia Tenggara. Selepas pemaparan isi buku oleh penulis, Prof. Dr. Pujo Semedi selaku moderator memandu jalannya sesi tanya jawab mendapatkan respon yang antusias dari peserta yang hadir. Beberapa pertanyaan mengajak penulis buku maupun peserta diskusi untuk merefleksikan kembali bagaimana proses pembentukan identitas memerlukan kepekaan dan daya kritis terhadap data, dokumen, artefak untuk memberikan intepretasi kesejarahan maupun antropologis.