SDG 4: Quality education | SDGs 4: Education for sustainability | SDG 16: Peace, justice and strong institutions | SDGs 16: Conflict resolution
Menjelang bulan suci Ramadhan, Universitas Gadjah Mada menggelar dialog akbar di Graha Sabha Pramana (GSP) yang dibuka untuk Mahasiswa, Dosen, maupun Tendik Universitas Gadjah Mada. Acara dilaksanakan pada hari Senin tanggal 4 maret 2024 mulai dari jam 8 sampai 12 siang. Pemateri yang dihadirkan merupakan dua pemuka Islam yang sangat terkenal dan sudah tidak diragukan lagi elektabilitasnya. Mereka adalah Prof. Dr. KH. Muhammad Quraish Shihab, LC. MA dan KH. Ahmad Baha’uddin Nursalim. Dialog Kebangsaan Menyongsong Ramadhan dengan tema MERAWAT UKHUWAH KEBANGSAAN DAN MENJAGA PERSATUAN INDONESIA serta pemateri yang sangat masyhur di bidangnya menarik perhatian banyak orang untuk berbondong-bondong hadir terutama mahasiswa, dosen, dan tendik Fakultas llmu Budaya. Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. selaku rektor juga turut hadir hingga acara berakhir.
Sembari menunggu pemateri, peserta disuguhkan penampilan dari Manunggaling Rebana yang membawakan lagu-lagu shalawat Nabi hingga membuat seluruh yang hadir ikut bershalawat bersama. Acara kemudian dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya & Mars Universitas Gadjah Mada, lalu menikmati lantunan tilawah dan sari tilawah. Masuk ke acara inti, kedua pemateri memberikan pemahaman tentang ukhuwah kebangsaan serta bagaimana menyelesaikan masalah perseteruan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Islam. Namun terdapat perbedaan antara keduanya. Bapak KH.Quraish Shihab menyampaikannya dengan sangat sistematis sementara Gus Baha, sapaan untuk KH. Ahmad Baha’uddin, menjelaskan dengan sangat kritis sehingga keduanya saling melengkapi satu sama lain untuk memberi pemahaman kepada seluruh yang mendengarkan materi hari itu.