SGDs 4: Quality Education – SDGs 4: Cultural Diversity – SDGs 4: Education for Sustainability – SDGs 5: Equality Access – SDGs 8: Culture – SDGs 10: Education – SDGs 16: Strong Institutions – SGDs 17: Partnerships For The Goals – SDGs 17: Global Partnership
Pada hari Kamis, 22 Februari 2024 pukul 10.00–15.00 WIB, Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang (BKJ) UGM mengadakan kegiatan Kolaborasi Pendidikan bersama Ferris Women University (FWU) dari Yokohama, Jepang. Kegiatan yang menjadi sarana pertukaran budaya ini dihadiri oleh Sato Akira, Ph.D. sebagai dosen pendamping bersama 3 mahasiswa Ferris Women University, serta dosen dan mahasiswa Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang. Setelah acara penerimaan oleh Kaprodi Bahasa dan Kebudayaan Jepang UGM, Tatang Hariri, M.A., Ph.D, dosen dan mahasiswa FWU masuk ke kelas perkuliahan untuk melakukan diskusi dan pertukaran informasi dengan mahasiswa UGM.
Kegiatan kolaborasi terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama kegiatan dilakukan bersama mahasiswa tahun pertama dan sesi kedua dengan mahasiswa tahun ketiga. Di kedua sesi tersebut, mahasiswa FWU bersama mahasiswa BKJ UGM dibagi menjadi tiga kelompok untuk mendiskusikan beberapa tema dengan menggunakan bahasa Jepang. Untuk sesi pertama, topik diskusi yang diangkat adalah perbedaan kehidupan mahasiswa di Indonesia dan Jepang, sedangkan sesi kedua dengan mahasiswa tahun ketiga, mereka mendiskusikan tentang budaya dan sistem kerja di Indonesia dan Jepang. Setelah diskusi, setiap kelompok mempresentasikan hasil atau poin penting diskusi masing-masing menggunakan bahasa Jepang.
Bagi civitas akademika, pengetahuan akan perbedaan budaya dalam berbagai aspek kehidupan dinilai penting. Hal ini dikarenakan selain sebagai sarana untuk memperkaya pengetahuan, mengetahui perbedaan budaya juga meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk beradaptasi dengan budaya lain. Kegiatan kolaborasi pendidikan ini diharapkan akan melatih kemampuan berpikir kritis dan mendorong mahasiswa untuk berinovasi dari perspektif yang didapatkan dalam diskusi kelompok. Seperti yang tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDGs), kolaborasi ini dapat menjadi sarana untuk membangun pendidikan yang berkualitas serta sebagai landasan dalam menciptakan kemitraan global