SDG 4: Quality Education | SDGs 4: Education for sustainability | SDG 9: Industry, innovation and infrastructure | SDGs 9: Economic development | SDG 10: Reduced inequalities | SDGs 10: Business | SDG 17: Partnerships for goals | SDGs 17: Fostering innovation
Semua calon wisudawan pasti merasakan bahagia dan lega karena telah menyelesaikan tugas berat yang mereka tempuh selama kuliah khususnya skripsi. Namun, perjuangan selanjutnya justru akan mereka temui setelah lulus dari bangku kuliah. Mereka akan memulai hidup baru yang tentunya tantangannya semakin berat dan banyak. Realita kehidupan yang tidak selamanya sesuai dengan apa yang diinginkan mengharuskan fresh graduate untuk benar-benar mempersiapkan diri dengan merencanakan hal apa yang akan mereka lakukan setelah lulus. Menyadari kegelisahan yang dirasakan calon alumninya, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada mengadakan pelatihan soft skill pembekalan kepada calon wisuda sarjana sehari sebelum hari wisudah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi dunia luar kampus.
Tania Nugraheni Ayuningtyas, adalah seorang pengusaha muda sukses lulusan program studi Pariwisata di Fakultas Ilmu Budaya yang sekarang sedang melanjutkan studi pascasarjananya di program studi Manajemen Agribisnis Universitas Gadjah Mada dengan beasiswa LPDP. Lika-liku perjalanannya dalam meraih kesuksesan dapat menjadi motivasi dan pelajaran bagi siapa saja yang baru ingin merintis usaha, inilah yang membuatnya pantas menjadi pembicara pada pelatihan ini di hadapan para calon wisudawan sarjana pada yang diadakan pada hari selasa, 20 februari 2024 di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. Sebelum akhirnya ia berhasil sebagai owner & director CV. Slamet Jogjamu Indonesia dan sekaligus menjadi Co-Founder & Finance Manager PT. Waturanda Destinasi, ia sempat mengalami kegagalan dan bahkan penipuan. Tapi itu tidak membuatnya menyerah, justru kejadian-kejadian itu mendorongnya terus belajar dan berfikir untuk lebih baik lagi.
Pada sore itu, ia membagikan ilmu berharganya tentang bagaimana memulai bisnis. Menurutnya, ada tiga hal penting yang harus dilakukan yaitu Learn, Build, dan Measure. Learn yaitu mengumpulkan pemahaman tentang target pasar, pelanggan, dan masalah yang perlu diselesaikan, serta membuat hipotesis untuk diuji kepada pasar. Build yaitu membangun produk atau layanan yang sederhana dan cepat. Dan yang terakhir yang jarang diingat oleh pengusaha namun sangat penting adalah Measure, yaitu mengumpulkan data dan umpan balik dari pengguna secara aktif sehingga memungkinkan untuk mengukur kinerja produk. Dengan ilmu yang ia bagikan, ia berharap para calon wisudawan siap menghadapi dunia baru setelah lulus dan dapat menyusun rencana untuk kedepannya secara matang.