SDGs 4: Quality Education | SDGs 4: Education in Developing | SDGs 4: Equal Access | SDGs 8: Decent Work and Economic Growth | SDGs 8: Creativity and Innovation | SDGs 9: Industry, Innovation and Infrastructure | SDGs 9: Cooperation | SDGs 11: Sustainable Cities and Communities | SDGs 16: Peace, Justice and Strong Institutions | SDGs 17: Partnerships for the Goals | SDGs 17: Global Partnership
The Japan Foundation adalah sebuah lembaga nirlaba milik pemerintah Jepang yang khusus berdedikasi pada kegiatan pertukaran budaya Internasional. Lembaga ini berupaya menciptakan berbagai aktivitas serta menyediakan fasilitas dan informasi agar individu dapat saling berinteraksi dengan maksud memperdalam rasa saling pengertian antar masyarakat Jepang dengan negara-negara lainnya melalui kegiatan pertukaran seni dan budaya, pendidikan dan pembelajaran bahasa Jepang di luar negeri, studi Jepang ke luar negeri, dan juga mengumpulkan materi lalu menyebarkannya. Meskipun berpusat di Tokyo, namun The Japan Foundation sudah mempunyai 24 kantor cabang yang tersebar di seluruh dunia. Salah satunya yaitu di Jakarta, Indonesia. The Japan Foundation Jakarta bertugas melaksanakan kegiatan yang digagas oleh kantor pusat, memberikan kontribusi pada kegiatan pertukaran kebudayaan Jepang dan Indonesia, mendukung dan melakukan kolaborasi dengan organisasi eksternal, melakukan penelitian, serta menyediakan informasi terkait segala aktivitas pertukaran budaya yang dilakukan oleh The Japan Foundation.
Dalam rangka memberi dukungan sekaligus memperkuat kolaborasi, Japan Foundation (JF) Jakarta melakukan kunjungan ke Prodi Bahasa dan Kebudayaan Jepang Universitas Gadjah Mada pada hari Jumat tanggal 26 Januari 2024 di Fakultas Ilmu Budaya. Kunjungan dari Japan Foundation (JF) Jakarta ini diwakili oleh Deputi Bapak Yamazaki Takaya dan Ibu Kadoi Minako dari bidang Japan Language Education. Pada kesempatan tersebut diadakan pertemuan yang membahas mengenai kerjasama yang telah terjalin kurang lebih 35 tahun sejak didirikannya Prodi Bahasa dan Kebudayaan Jepang FIB UGM pada 1989. Selain itu, ada beberapa hal penting yang juga tak luput dari pembahasan antara lain membuat rencana terkait kerjasama ke depan, berdiskusi terkait perkembangan ilmu kejepangan serta tantangan yang dihadapi di era sekarang dan mendatang. Pertemuan tersebut diharapkan dapat menambah dampak positif dalam hubungan kerjasama antara kedua organisasi di masa depan. Dengan demikian, tujuan-tujuan baik dari Japan Foundation (JF) maupun Prodi Bahasa dan Kebudayaan Jepang khususnya di bidang pendidikan dapat terlaksana dengan baik.