Siapa yang tak kenal sawer? Ya! Budaya kuno nusantara berupa kegiatan penonton membagikan uang kepada penampil atas hiburan yang diberikan. Rupa-rupanya aktivitas ini masih kerap dipraktekkan dan berkat digitalisasi yang tidak bisa dihindari, muncullah varian baru berupa sawer online yang memanfaatkan komodifikasi fitur-fitur media sosial sebagai media komunikasi paling terjangkau oleh semua kalangan. Salah satu penerapannya ada dalam bentuk gift live stream platform TikTok.
Fitur baru yang dipelopori oleh TikTok menjadikannya platform yang digandrungi khalayak luas. Berbeda dengan Youtube yang mengandalkan pemasukan dari iklan atau Instagram dari endorse produk, pembuat konten di TikTok bisa mendapatkan ‘bayaran’ langsung dari gift yang diberikan penonton. Indonesia sendiri berada di urutan kedua dengan jumlah pengguna aktif TikTok sebesar 99,07 juta orang dengan waktu rata-rata 23,1 jam per bulan (Statista, 2022). Tak heran jika masyarakat kerap memanfaatkan platform TikTok untuk mendapat penghasilan melalui berbagai kontennya. Konten-konten yang menjual kesedihan dan rasa iba seperti mandi lumpur, menyuap bayi dengan makanan, orang tua sebagai visualisasi streamer, dan masih banyak lagi mampu meraup penghasilan ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) menjadi jembatan para mahasiswa UGM untuk meneliti fenomena ini. Berangkat dari keresahan akan normalisasi konten live stream TikTok yang menyerap simpati menjadi sumber harta, riset sosial humaniora ini dikoordinir oleh Bulan Churniati (Sastra Inggris, 2021) dengan personel multidisiplin berbagai background yaitu Zahra Hafizha Rahma (Ilmu Komunikasi, 2021), Regan Alim Tsaqif (Psikologi, 2022), Aisyah Azka (Geografi, 2020), dan Faruq Saifudin Nurrohman (Peternakan, 2021) serta Syaifa Tania, S.I.P., M.A. sebagai dosen pendamping. Proses pengambilan data primer dalam penelitian ini adalah melalui survei dengan capaian 401 orang. Kemudian berdasarkan heterogenitas jawabannya, dipilihlah 5 orang untuk mengikuti Focus Group Discussion secara offline dan 3 orang wawancara secara daring untuk penyesuaian persebaran.
Perilaku sawer online melalui fitur gift dalam platform TikTok merupakan salah satu bentuk gift giving behavior yang berkembang di media sosial dan menjadi salah satu bagian penting dalam penelitian ini yang menarik untuk dikaji serta dianalisis kaitannya dengan fenomena lainnya yang didapati dalam perilaku tersebut. Adapun aspek-aspek yang dikaji dalam penelitian ini mengenai gift giving behavior diantaranya orientasi, bonding value, dan generalized reciprocity. Mengenai aspek orientasi, sebanyak 303 responden memberikan gift sesuai keinginan mereka sebagai viewers konten live streaming “sawer online”. Hal tersebut sejalan dengan jawaban responden terkait kesepadanan gift yang diberikan dengan tindakan live streamer, mayoritas atau sebanyak 258 responden menjawab sepadan. Perilaku gift giving atas keinginan sendiri dapat didasari oleh pemikiran bahwa hal tersebut akan sepadan dengan tindakan live streamer. Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa konten live stream yang patut diberikan gift apabila dapat menghibur, memberikan dampak kepada pemberi gift, dan konten merupakan sebuah hal yang sepadan untuk diberikan gift dengan atau tanpa permintaan dari viewers.
Riset yang dilakukan bukan hanya berhenti pada aksi mencari, melainkan juga menyebarkan apa yang perlu disebar—pemahaman masyarakat akan fenomena ini. Maka dari itu, tim PKM RSH Sawer Online pun memiliki berbagai sosial media yang berisi tentang edukasi serta anjuran bagi masyarakat untuk memilah tontonannya. Harapan kedepannya, setelah program ini selesai, akan ada banyak program lain yang terinfluensi untuk mengajak masyarakat melek persepsi.
Referensi
Ceci, L. 2022. TikTok users by country 2022. URL: https://www.statista.com/statistics/1299807/number-of-monthly-unique-tiktok-users/. Diakses tanggal 16 Februari 2023