Pada bulan Desember tahun 2022 silam, Kapalasastra sebagai salah satu Badan Semi Otonom (BSO) dalam bidang pecinta alam telah sukses melakukan pendidikan dasar bagi anggota barunya. Serangkaian kegiatan pendidikan dasar (diksar) yang dilakukan meliputi pemahaman dan praktik dasar panjat tebing, susur gua, arung jeram, dan gunung-hutan. Sesuai dengan asas kekeluargaan yang dimiliki oleh Kapalasastra secara turun temurun, seluruh kegiatan itu dilaksanakan tanpa ada unsur kekerasan atau bentakan.
Pada bulan Januari, diksar gunung-hutan bertempat di lereng Gunung Ungaran dan dilaksanakan selama lima hari. Dalam kegiatan ini, diberikan pengajaran mengenai praktik Ilmu Medan Peta dan Kompas (IMPK), Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), Search and Rescue (SAR), serta melatih kemampuan survival. Pada bulan berikutnya, dilaksanakan diksar arung jeram atau Olahraga Arus Deras (ORAD). Sungai Elo adalah tempat yang dipilih dengan perhitungan tingkat keamanan sungai sedang serta curah hujan yang sedang juga.
Agenda selanjutnya ialah panjat tebing pada bulan Maret. Panjat tebing diadakan di tebing Pantai Siung. Tidak hanya materi ruang dan praktik memanjat saja, peserta juga diperkenalkan dengan bentuk-bentuk karang yang membentuk lapisan tebing. Mereka diberi kesempatan untuk mengelilingi tebing-tebing karang dan mengamati morfologi dari setiap sisi tebing yang dijajaki.
Terakhir, diksar susur gua atau caving dilaksanakan di Purworejo. Terdapat dua bentuk gua yang harus disusuri, yakni gua vertikal dan horizontal. Gua horizontal yang dipilih adalah Gua Sikantong. Gua ini memiliki panjang lintasan 1,5 KM dan dialiri arus sungai di dalamnya. Selanjutnya, gua vertikal yang dipilih adalah Gua Sibodak. Goa ini memiliki kedalaman sekitar 25 meter. Peserta mempelajari dan mengamati stalaktit dan stalakmit, struktur gua, biota di dalamnya, serta ilmu fotografi gua. Seluruh rangkaian diksar kemudian ditutup dengan pelantikan di Pantai Parangkusumo sekaligus menjalankan agenda bersih pantai.
Pada bulan Oktober tahun 2023 ini, Kapalasastra kembali menggelar pendidikan dasar tersebut. Harapannya, pendidikan dasar ini mampu memberi pembelajaran dan praktik baik untuk mengenal alam secara lebih dekat, menjadi wadah penyalur minat bakat, serta mengentaskan citra negatif pecinta alam. Kapalasastra; cinta alam, cinta kehidupan, tanpa melupakan kebesaran Tuhan!