Dramawan Wisran Hadi, misalnya, mempertanyakan kembali kepahlawan kepahlawanan Hang Tuah sebagai pahlawan Melayu dalam Senandung Semenanjung; cerpenis Seno Gumira Ajidarma, menginterpretasikan ulang kepahlawanan militer Indonesia yang dikirim dalam masa konflik dengan Timor-Timur dalam cerpennya Telinga; atau peran tokoh para hakim abdi negara dan dalam drama Sidang Susila karya Ayu Utami. Para tokoh yang dalam kenyataan empiris sering dianggap pahlawan, di dalam karya-karya tersebut justru digugat oleh sebagian pengarang di Indonesia. Karya-karya tersebut dalam makalah ini akan secara rinci dijelaskan melalui kajian/ analisis sosiologi sastra.
Kata kunci: pahlawan, patriotisme, sastra Indonesia, kritik sosial, sosiologi sastra.