• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • SDGs 11: Kota dan Pemukiman yang berkelanjutan
  • SDGs 11: Kota dan Pemukiman yang berkelanjutan
  • hal. 6
Arsip:

SDGs 11: Kota dan Pemukiman yang berkelanjutan

Konferensi IASFM20: Membahas Dinamika Migrasi Paksa dalam Dunia yang Semakin Urban

AGENDAHEADLINE Selasa, 18 Februari 2025

Yogyakarta, 21-23/01/25 – Konferensi International Association for the Study of Forced Migration (IASFM20) telah sukses diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada (UGM), menghadirkan akademisi, praktisi, dan aktivis dari berbagai negara. Acara ini dibuka oleh Rektor UGM, Prof. Dr. Ova Emilia, mengutip dari pidato pembukanya bahwa migrasi paksa sangat beragam konteksnya, di Indonesia sendiri isu migrasi paksa banyak diakibatkan oleh bencana alam, oleh karena itu Departemen Antropologi FIB UGM berusaha mewadahi pembahasan persoalan ini. Turut hadir pada sesi pembuka, Dr. Elisabeth Erianawati dari Resilience Development Initiative (RDI) menekankan bahwa konferensi ini menjadi wadah penting bagi para peneliti yang menaruh perhatian pada  dampak perubahan iklim dan bencana alam terhadap pengungsi serta isu semakin terbatasnya sumber daya. Sementara itu, Presiden IASFM, Dr. Veronica Fynn Bruey, menggarisbawahi bahwa migrasi paksa bukan hanya soal perpindahan, tetapi juga menyangkut martabat manusia dan hak-hak asasi mereka.

Setelah serangkaian pidato pembukaan kemudian dimulailah sesi keynote lecture oleh Prof. Dr. Tri Nuke Pudjiastuti, M.A. yang membawakan diskusi perpindahan paksa di Asia Tenggara khususnya Indonesia, Malaysia, dan Thailand sebagai kawasan yang menjadi tempat singgah 99% pengungsi pada 2020.

Sesi plenary (pleno) pertama dipandu oleh peneliti senior dari Monash University,  Prof. Antje Missbach yang membawakan diskusi mengenai perlindungan pengungsi dan dinamika kebijakan internasional terkait migrasi beserta pembicara lainnya yaitu Prof Ranabir Samaddar, Dr. Sripapha Petcharamesree, dan Prof. Susan Banki. Sementara itu, sesi kreatif menampilkan berbagai perspektif inovatif tentang solusi migrasi paksa melalui karya seni dan pameran yang akan digelar di Fakultas Ilmu Budaya UGM selama rangkaian konferensi IASFM20.

Pada hari kedua, konferensi ini menyuguhkan kuliah utama oleh Prof. Stephen Cairns dari Monash University yang membahas dampak urbanisasi terhadap komunitas migran dan pengungsi. Ia menyoroti ketimpangan ekonomi dan eksklusi sosial di kawasan perkotaan yang berkembang pesat, seperti Banten di Indonesia. Sementara itu, sesi paralel pada Hari ke-2 dimulai setelah jeda  coffee break  dengan diskusi menarik yang dibawakan oleh lebih dari 120 pembicara. Salah satu tema pada sesi paralel ini adalah Pengantar Pameran Seni: Museum Kenangan yang Tercabik-cabik oleh Mumtaz Chopan,  seniman kelahiran Afghanistan, menampilkan karya berjudul Museum of Shredded Memories. Instalasi ini menggambarkan fragmentasi identitas pengungsi akibat perpindahan paksa. Sesi Ignite Stage juga menampilkan berbagai inisiatif komunitas dalam menangani isu migrasi melalui pendekatan seni dan partisipasi masyarakat.

Menutup Konferensi dengan Refleksi dan Harapan

Konferensi IASFM20 ditutup dengan sesi pleno tentang hubungan antara migrasi, tak berkewarganegaraan, dan dinamika gender di Asia Tenggara. Diskusi ini menekankan pentingnya reformasi kebijakan untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi kelompok migran yang rentan.

Sebelum konferensi resmi ditutup, sesi Ignite Stage menampilkan komunitas Emplace Initiative, yang berfokus pada pemberdayaan pemuda pengungsi. Acara ini diakhiri dengan laporan kegiatan serta sambutan dari Presiden IASFM, Veronica Fynn-Bruey, dan perwakilan UGM, yang menyampaikan harapan agar konferensi ini dapat menghasilkan solusi konkret bagi permasalahan migrasi paksa di masa depan.

Dengan berbagai sesi yang menggugah pemikiran, konferensi yang turut diusung oleh Departemen Antropologi UGM dan Resilience Development Initiative (RDI) ini telah memberikan wawasan mendalam tentang kompleksitas migrasi paksa dalam dunia yang semakin urban, serta membangun fondasi bagi diskusi lebih lanjut di masa mendatang, meningkatkan keprihatinan dan kewaspadaan seiring tidak terbendungnya pengaruh perubahan iklim pada wacana perpindahan paksa. Melalui konferensi ini kami berharap bahwa kesiap-siagaan para cendekiawan akademis maupun praktisioner berdampak pada rekomendasi kebijakan dan pembuatan keputusan sehingga dapat mewujudkan kolaborasi yang sinergis.

[S1 Antropologi Budaya UGM, Novilatul Ananda Ramadhani]

Orientasi Mahasiswa Internasional INCULS Semester Genap Tahun 2025

HEADLINERilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Kamis, 13 Februari 2025

Yogykarta, 13/2/2025 – Orientasi Mahasiswa Internasional untuk program INCULS berlangsung di Auditorium lantai 7 Soegondo FIB UGM. Acara ini bertujuan untuk menyambut mahasiswa internasional baru dan memberikan informasi penting tentang studi dan kehidupan di Indonesia. Orientasi ini merupakan langkah signifikan untuk mempromosikan keberagaman budaya dan meningkatkan pengalaman pendidikan bagi semua mahasiswa.

Acara dimulai dengan pidato inspiratif dari Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Prof. Dr. Setiadi, M.Si. yang menekankan pentingnya keberagaman budaya dalam pendidikan. Ia menyoroti bagaimana kehadiran mahasiswa internasional memperkaya lingkungan akademik dan mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai budaya. Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mempromosikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas.

Setelah sambutan Dekan, Dr. Wulan Tri Astuti, S.S., M.A., Alvanita, S.S., M.Ed., memberikan gambaran umum tentang program INCULS. Ia membahas kurikulum dan memperkenalkan tutor, berbagai kegiatan yang direncanakan untuk semester ini, budaya dalam keseharian, serta layanan dukungan yang tersedia bagi mahasiswa internasional. Presentasinya diterima dengan baik, karena memberikan wawasan berharga tentang cara menjalani kehidupan akademis di Indonesia. Beberapa tutor INCULS juga berpartisipasi dalam orientasi. Mereka menekankan pentingnya terlibat dengan budaya lokal dan berpartisipasi dalam kegiatan komunitas dalam UKM dan club mahasiswa. Hal ini tidak hanya membantu mahasiswa beradaptasi tetapi juga memperkaya perjalanan pendidikan mereka dengan memungkinkan mereka belajar dari berbagai perspektif.

Acara ditutup dengan sesi dokumentasi bersama, di mana semua peserta, termasuk puluhan mahasiswa baru INCULS, berkumpul untuk foto bersama yang berkesan. Momen ini melambangkan awal perjalanan mereka di Indonesia dan persahabatan yang akan mereka jalin sepanjang jalan.

Secara keseluruhan, Orientasi Mahasiswa Internasional untuk INCULS merupakan langkah awal penetap nada positif untuk semester yang akan datang. Acara ini memperkuat komitmen UGM untuk membina lingkungan pendidikan yang inklusif yang menghargai keberagaman budaya dan mempromosikan kewarganegaraan global.

[Humas FIB UGM, Bulan Churniati]

Mahasiswa Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea UGM Berhasil Meraih Juara 1 dalam K-Newscasting Competition oleh KCCI

HEADLINERilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Kamis, 13 Februari 2025

Yogyakarta, 13/2/2025 – Pada tanggal 4 Februari 2025, dua mahasiswa perwakilan dari program studi Bahasa dan Kebudayaan Korea Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menunjukkan kemampuan mereka dalam kompetisi yang merayakan pendidikan dan pertukaran budaya dalam kompetisi K-Newscasting Competition yang diselenggarakan oleh Korean Culture Center Indonesia (KCCI).

Acara dimulai dengan pembukaan dan teknis lomba untuk babak final kali ini. Setelah sambutan dan pembukaan, babak final kompetisi pun dimulai. Peserta ditugaskan untuk menyajikan segmen berita dalam bahasa Korea yang sudah dibuat sebelumnya, menunjukkan kemampuan mereka dalam berbahasa dan kemampuan untuk menyampaikan informasi secara efektif. 

Suasana sangat menegangkan saat setiap kontestan tampil, menampilkan gaya dan perspektif unik mereka. Setelah semua peserta menyampaikan segmen mereka, para juri memberikan komentar untuk masing-masing kontestan. Sesi penjurian ini sangat penting bagi para mahasiswa, karena memberikan wawasan tentang penampilan mereka dan area yang perlu diperbaiki.

Saat menunggu pengumuman pemenang, para hadirin dihibur dengan acara lucky draw, yang menambah elemen kesenangan dan keterlibatan bagi penonton. Suasana menjadi meriah, dengan peserta dan penonton berharap mendapatkan kesempatan untuk memenangkan hadiah menarik.

Akhirnya, momen yang ditunggu-tunggu tiba. Pengumuman pemenang disambut dengan sorak-sorai dan tepuk tangan. Untuk kebanggaan delegasi UGM, salah satu dari dua mahasiswa perwakilan, yakni Mulya Ghefira Azzahra, dinyatakan sebagai juara 1 K-Newscasting Competition. Prestasi luar biasa ini tidak hanya menyoroti kerja keras dan dedikasi mahasiswa, tetapi juga menegaskan kualitas pendidikan yang diberikan oleh UGM.

Yuk kita simak kesan dari kedua mahasiswa kita tentang kompetisi ini:

“Do it scared” adalah slogan yang mendorong saya untuk terus maju dan berani mencoba hal-hal baru. Saya percaya bahwa keberanian bukan berarti tidak merasakan ketakutan, tetapi tetap melangkah meskipun ada keraguan atau bahkan kurangnya rasa percaya diri. Saya sangat senang bisa berpartisipasi dalam lomba ini karena saya memang suka tantangan. Melalui pengalaman berharga ini, saya bisa bertemu banyak orang keren dan belajar banyak hal baru dari mereka. Meskipun saya belum menang, saya melihat ini sebagai langkah awal untuk membuka lebih banyak peluang dan terus berkembang. Tentu ada sedikit rasa kecewa, tetapi saya tidak menyesal karena sudah berusaha memberikan yang terbaik. Kedepannya, saya akan terus mencoba berbagai kesempatan lain dan tetap bersemangat menghadapi tantangan berikutnya. Terakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada prodi dan keluarga saya atas dukungan nya cause it means a lottt!! -Adzini

Awalnya, saya cukup percaya diri mengikuti final, tetapi setelah melihat kemampuan peserta lain, saya jadi tidak terlalu berharap menang. Meski begitu, saya tetap berusaha tampil semaksimal mungkin dengan belajar dari feedback juri dari sesi pertama. Saat tampil, saya sempat salah ucap beberapa kata dan merasa gestur saya kurang baik, meski begitu, saya berharap setidaknya bisa meraih juara harapan atau juara 3. Ketika juara 2 disebut, saya akhirnya pasrah dan melanjutkan makan snack. Namun, tiba-tiba nama saya disebut sebagai juara 1, saya kaget, dan maju ke depan dengan kondisi masih mengunyah makanan. Itu akan jadi momen memorable bagi saya. Pengalaman ini menjadi permulaan yang baik bagi kami untuk terus menantang diri di kesempatan berikutnya. Saya sangat berterimakasih dengan dukungan dari 교수님 dan Prodi, tidak lupa juga dengan keluarga saya yang supportive, saya bisa sampai di titik ini berkat itu semua. -Mulya

Kemenangan ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain di program tersebut, mendorong mereka untuk mengejar minat mereka dalam bahasa dan budaya dengan semangat. Keberhasilan mahasiswa UGM dalam K-Newscasting Competition adalah momen kebanggaan bagi universitas dan kontribusi signifikan dalam mempromosikan budaya Korea di Indonesia. Ini menyoroti peran lembaga pendidikan dalam mengembangkan bakat dan mendorong apresiasi budaya, yang pada akhirnya berkontribusi pada dunia yang lebih saling terhubung. Kompetisi seperti ini memainkan peran besar dalam mempromosikan pendidikan dan pertukaran budaya, selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.

[Humas Bahasa dan Kebudayaan Korea UGM, Nisa Khairuna Sabilla]

Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Suhandono, M.A. Bidang Linguistik Antropologis

HEADLINERilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 11 Februari 2025

Yogyakarta, 11/2/2025 – Balai Senat Universitas Gadjah Mada dipenuhi dengan antusiasme dan kebanggaan saat universitas merayakan pengukuhan Prof. Dr. Suhandono, M.A. sebagai Guru Besar di Fakultas Ilmu Budaya, yang mengkhususkan diri dalam Linguistik Antropologis. Acara ini berlangsung pada hari Selasa, 11 Februari 2025, dan dihadiri oleh anggota fakultas terhormat, mahasiswa, serta tamu dari berbagai institusi akademik.

Dalam pidatonya, Prof. Suhandono menekankan pentingnya analisis wacana positif dalam kerangka ekolinguistik. Ia menjelaskan bagaimana bahasa tidak hanya mencerminkan pandangan penutur terhadap lingkungan, tetapi juga mempengaruhi cara berpikir dan bertindak mereka terhadapnya. Keterkaitan antara bahasa dan kesadaran lingkungan ini sangat penting dalam konteks Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam bidang pendidikan.

Prof. Suhandono menunjukkan bahwa meskipun bahasa saja mungkin tidak memegang kunci untuk memecahkan masalah lingkungan, ia memiliki peran signifikan dalam membentuk sikap dan perilaku masyarakat. Ia berargumen bahwa melalui pendidikan, individu dapat dilengkapi dengan alat linguistik yang diperlukan untuk terlibat dalam diskusi yang bermakna tentang konservasi lingkungan dan keberlanjutan.

Sumber foto: Humas FIB UGM, Ebid El Hakim

Salah satu contoh kunci yang ia berikan adalah konsep “wit angker,” atau pohon angker, yang berfungsi sebagai strategi budaya untuk pelestarian lingkungan. Praktik tradisional ini menyoroti bagaimana kearifan lokal dan bahasa dapat berkontribusi pada praktik berkelanjutan, menunjukkan interaksi antara budaya, bahasa, dan pengelolaan lingkungan.

Profesor tersebut lebih lanjut menjelaskan bagaimana wacana positif dapat mendorong rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. Dengan mempromosikan narasi yang merayakan alam dan mendorong praktik berkelanjutan, pendidik dapat menginspirasi siswa untuk menjadi peserta aktif dalam upaya konservasi lingkungan. Ini sejalan dengan fokus SDGs pada pendidikan berkualitas dan komunitas yang berkelanjutan.

Sebagai penutup, perayaan pencapaian Prof. Suhandono menjadi pengingat akan peran vital pendidikan dalam membentuk masa depan yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan kekuatan bahasa, kita dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang lingkungan kita dan memberdayakan individu untuk mengambil tindakan demi dunia yang lebih baik.

[Humas FIB UGM, Bulan Churniati]

Selain Berkuliah, Mahasiswa Berikut Juga Aktif Berkecimpung di Kegiatan Non-Akademik!

Rilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera Kamis, 6 Februari 2025

Yogyakarta, 28/1/2025 – Masuk ke jurusan Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa tidak hanya membuat mahasiswanya aktif pada pembelajaran tentang sastra dan bahasa Jawa, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan non-akademik. Dengan semangat melestarikan budaya dan mengembangkan keterampilan di luar jam kuliah, mereka terlibat dalam organisasi di luar fakultas, komunitas seni, hingga kegiatan sosial. Partisipasi mereka dalam aktivitas ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memperkaya pengalaman dalam memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari.

Bahkan tahun ini beberapa di antara mereka bukan hanya berkegiatan sebagai anggota biasa, namun ‘naik tingkat’ menjadi penanggung jawab di macam-macam posisi strategis. Yuk, intip ceritanya!

  • Luki Henria Pasadhi (Sasa) — Sekretaris Umum PK IMM UGM

Berawal dari kegiatan di masa SMA, Sasa mengikuti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) karena mencari organisasi berbasis Muhammadiyah di lingkungan kuliah. Sebelumnya Sasa tergabung dalam Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM). Dengan tujuan menjaga apa yang telah dimulai saat SMA, Sasa menempuh proses yang panjang sebagai salah satu anggota divisi Media dan Komunikasi hingga tahun ini Sasa menjabat sebagai sekretaris umum IMM periode 2024/2025. Sasa berharap IMM bisa berjalan sebagaimana mestinya, lancar dalam menjalankan program kerja, dan bisa memberi kontribusi ke UGM dan masyarakat.

  • Abimanyu Mahendra (Abi) — Ketua Umum UKM Swagayugama

Dalam Musyawarah Besar UKM Swagayugama 2024, Abi berinisiatif mengajukan diri sebagai ketua umum. Melalui proses demokrasi yang panjang, akhirnya secara mufakat forum memilih Abi sebagai ketua umum UKM Swagayugama untuk kepengurusan setahun ke depan. Alasan Abi bergabung ke UKM Swagayugama adalah untuk melestarikan budaya Jawa gaya Yogyakarta. Ia merasa berkewajiban untuk melakukan hal tersebut terlebih karena ia sendiri berasal dari Yogyakarta. Abi pernah bertugas sebagai penanggung jawab uji kompetensi pedhalangan, sebagai talent saat pagelaran akbar, sebagai talent dhalang, talent pengrawit sendratari, bahkan pernah menjadi talent untuk tampil di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Harapan Abi dalam kepengurusannya adalah ingin meningkatkan yang kurang, dan mempertahankan yang sudah bagus.

  • Yanuar Agung Nugroho (Yanuar) — Ketua Umum UKM UKJGS

Memiliki latar belakang yang erat dengan kesenian, menjadikan Yanuar antusias untuk bergabung dalam Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta UGM (UKJGS). Dalam setahun, ia berdinamika dalam banyak kegiatan seni yang dikerjakan oleh UKJGS seperti Gladhi Madya, berbagai macam pentas termasuk ballet Ramayana Prambanan, parade gamelan malam tahun baru, dan sebagainya. Dalam kegiatan tersebut, Yanuar aktif berperan sebagai talent sebelum akhirnya dipercaya menjadi ketua umum di kepengurusan tahun 2024/2025. Yanuar dipilih dari hasil voting pada acara Musyawarah Besar UKJGS tahun 2024.

  • Juneffa Rizka Maharani (June) — Kepala Keuangan E-Sport UGM

June dipilih menjadi kepala keuangan E-Sport UGM karena ketua sebelumnya melihat June adalah orang yang tanggap. Selama satu tahun ke belakang, June mengikuti beberapa acara dan menjadi manajer dari dua tim PUBG. Sebagai kepala keuangan, tugasnya ke depan adalah memantau kerja bendahara dan sponsorship. June berharap ke depannya ia bisa membagi waktu antara berkegiatan di E-Sport, himpunan jurusan, ataupun kegiatan lain. 

  • Alma Syahwalani (Alma) — Kepala Bidang Humas Marching Band UGM

Pada awalnya di Marching Band UGM, Alma memegang alat flag (bendera) yang mana section tersebut bernama Color Guard. Setelah berproses selama kurang lebih satu tahun, Alma dipilih untuk menjadi Kepala Bidang Humas di Marching Band UGM melalui wawancara dan juga sistem musyawarah. Tepat di tanggal 18 Desember 2024 Alma dilantik bersama pengurus baru yang lain. Selama berdinamika di marching band, Alma rajin mengikuti latihan rutin dan banyak tampil di dalam dan luar UGM. Bahkan Color Guard mendapat titel sebagai Player of The Year. Harapan Alma kedepannya adalah terus meningkatkan soft skill dan hard skill yang dimiliki dan juga bisa membuat jejaring dan relasi yang lebih luas.

  • Audrey Gizella Islamey (Audrey) — Kepala Divisi Kostum Swagayugama

Terkait terpilihnya Audrey sebagai Kepala Divisi Kostum dikarenakan adanya dua faktor yang memengaruhi. Pertama karena rekomendasi dari kepala divisi yang menjabat sebelumnya. Selain itu, karena calon ketua UKM Swagayugama yang ”nembusi” secara langsung agar Audrey mengisi posisi kepala divisi kostum. Selama bergabung di UKM Swagayugama Audrey rajin mengikuti latihan rutin, terkadang juga terlibat menjadi talent dalam beberapa pementasan, seperti Pentas Kraton, Pagelaran Akbar Swagayugama, dan beberapa pentas insidental lainnya. Selain itu, selama menjadi anggota dari divisi kostum, beberapa kali terlibat menjadi panitia yang bertanggung jawab mengurus kostum para talent. Harapan Audrey dengan bergabung di UKM Swagayugama dan menuntut ilmu di prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, keduanya bisa berjalan beriringan agar selalu menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap kebudayaan lokal serta memantik semangat untuk turut serta dalam upaya pelestarian budaya.

  • M. Rafi Nur Fauzy (Rafi) — Kepala Divisi Karawitan dan Pedhalangan UKJGS

Atas dasar kompetensi, kinerja, dan pengalaman selama satu tahun keanggotaan, maka pengurus sebelumnya merekomendasikan Rafi untuk menjadi Kepada Divisi Karawitan dan Pedhalangan di kepengurusan UKJGS tahun 2024/2025. Selama berdinamika di UKJGS, Rafi pernah menjadi koordinator latihan rutin pedhalangan, koordinator pedhalangan Gladhi Madya, sie acara di Gladhi Purwa, koordinator karawitan Ambal Warsa UKJGS, koordinator karawitan Ramayana Ballet Prambanan, dan lain-lain. Rafi berharap bisa meningkatkan pencapaian akademik untuk semester ini dan kedepannya, dan untuk UKM UKJGS, Rafi berharap bisa mempertahankan serta meningkatkan kualitas dan nama baiknya di dalam maupun luar universitas.

  • M. Rizki Saputro (Rizki) — Kepala Divisi Sarana dan Prasarana UKJGS

Rizki menjadi Kepala Divisi Sarana Prasarana karena ditunjuk oleh ketua UKJGS. Tujuannya menerima amanat itu adalah untuk mengambil kesempatan untuk belajar menjadi kepala divisi di organisasi. Selama di UKJGS Rizki aktif mengikuti berbagai kepanitiaan, di antaranya koordinator perlengkapan Gladhi Madya, staf keamanan Gladhi Purwa, staf perlengkapan Ambal Warsa, staf perlengkapan Ramayana, dan saat ini menjadi koordinator perlengkapan Ramayana. Selain itu, Rizki juga menjadi talent di Gladhi Madya dan Festival Karawitan Fakultas Filsafat sebagai pengenong. Harapan Rizki untuk UKJGS kedepannya semoga semakin berkembang dan terus berinovasi dalam melestarikan budaya Jawa. 

  • Fega Achillea Maydena (Fega) — Sekretaris Umum Unit Selam UGM

Berawal dari ketertarikannya kepada dunia bawah air, Fega memutuskan untuk mendaftar Unit Selam UGM. Selama masa pelatihan dan setelah pelantikan menjadi anggota, Fega rutin mengikuti berbagai agenda yang diadakan oleh Unit Selam UGM. Sehingga di akhir tahun 2024, Fega menyandang titel Member of The Year sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktifnya. Kedepannya, Fega berharap untuk terus bisa menyeimbangkan antara kehidupan akademik dan non-akademik, serta terus mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih terampil.

Dari tulisan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa dengan menjadi mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa sama sekali tidak menghalangi kita untuk mengembangkan potensi diri di bidang lain. Ada yang di lini seni, olahraga, bahkan keagamaan. Dengan mengetahui cerita-cerita tersebut, diharapkan pembaca juga memiliki semangat untuk terus bisa mengembangkan diri dan terbang tinggi di bidang yang digeluti.

[Humas Sastra Jawa FIB UGM, Fega Achillea Maydena]

1…45678…32

Rilis Berita

  • Mengenal Tutor: Khoirunisa Diah Pranata
  • Mike McGovern dari Universitas Michigan : Apakah Rasa Sakit Hati Merusak secara Politik, atau Bisakah Ia Membangun?
  • Menggali Budaya, Mendaki Bahasa: Petualangan Mahasiswa KNB
  • Mengenal Tutor: Yohan Akbariantoro
  • Syair, Kesaksian, dan Doa Mengalun dalam Perayaan 72 Tahun Cak Nun

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY