• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • hal. 61
Arsip:

Rilis Berita

Dosen Sejarah FIB UGM Menjadi Narasumber dalam Workshop Pembacaan Peta Internasionalisasi Seni Konteks Global Selatan – Kolaborasi Antar Lembaga Seni

Rilis BeritaSDGSSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Senin, 14 Oktober 2024

Yogyakarta, Rabu, 24 April 2024.  Dr. Wildan Sena Utama, M.A., Dosen Departemen Sejarah menjadi narasumber dalam kegiatan Workshop Pembacaan Peta Internasionalisasi Seni Konteks Global Selatan – Kolaborasi Antar Lembaga Seni. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Diskusi Yayasan Bienalle yang bertujuan untuk ,endiseminasikan gagasan tentang mengapa nilai-nilai semangat Bandung agar tetap relevan dalam konteks politik internasional dan bagi landasan politik luar negeri Indonesia. Acara ini juga merupakan refleksi menuju 70 tahun dari Konferensi Asia-Afrika tahun depan dan bagaimana menghidupkan semangat Bandung di akar rumput.

Presentasi disampaikan oleh Dr. Wildan di Hotel Savoy Homann, tempat yang bersejarah yang menjadi salah satu penginapan para pemimpin Asia dan Afrika yang menghadiri Konferensi Bandung di tahun 1955. Dalam kegiatan ini, ia menganalisis nilai-nilai dari Konferensi Asia-Afrika yang masih relevan untuk dihidupkan dan disebarluaskan ke kalangan akar rumput (grassroots). Tiga nilai yang masih relevan dari semangat Bandung adalah dekolonisasi, perdamaian dunia, dan kerjasama internasional. Museum Konferensi Asia-Afrika yang berada di bawah Kementerian Luar Negeri rutin mengadakan diskusi untuk tetap menyalakan api dari Konferensi Bandung yang nilai-nilai yang diusungnya masih relevan dalam konteks politik global hari ini. Pemaparan presentasi turut diikuti oleh presentasi dari perwakilan Arsip Nasional Republik Indonesia, Kementerian Luar Negeri Indonesia, Dosen Hubungan Internasional UNPAD, Budayawan Bandung, dan juga penggiat heritage Bandung.

Sah! Tenaga Pendidik Baru Fakultas Ilmu Budaya UGM 2024 Mengikuti Pengangkatan Calon Tenaga Kependidikan Tetap UGM

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Senin, 14 Oktober 2024

Yogyakarta, Selasa, 8 Oktober 2024. Sebanyak enam Tenaga Pendidik Tetap baru Fakultas Ilmu Budaya UGM tahun 2024 mengikuti kegiatan Penyerahan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Calon Tenaga Kependidikan Tetap UGM yang dilaksanakan Balai Senat UGM, Gedung Pusat UGM Lantai 2 Sayap Utara, Universitas Gadjah Mada. Kegiatan ini dilakukan setelah rangkaian Seleksi Penerimaan Tenaga Kependidikan Tetap Universitas Gadjah Mada Tahun 2024, yang terbuka untuk masyarakat umum dalam kesempatan berkarier sebagai Tenaga Kependidikan Tetap UGM. Selain enam Tenaga Pendidik Tetap baru Fakultas Ilmu Budaya UGM tahun 2024, 149 Tenaga Pendidik Tetap baru dari berbagai fakultas dan kantor unit kerja diundang dalam keseluruhan prosesi SK.

Pada kesempatan ini, Salsabila Risdayani Daniswara, tenaga pendidik tetap baru FIB UGM menceritakan pengalamannya. “Jujur saat peresmian tendik itu, aku nggak merasa yang gimana-gimana sih, tapi saat maju untuk menerima SK, rasanya agak deg-degan karena pertama kali merasakan serah terima SK yang pakai proses seremonial seperti itu.”.

“Mungkin kalau keseluruhan prosesi peresmian tendik kemarin rasanya jujur cepat banget, karena di jadwal itu jadwalnya dari jam 13.30 sampai 15.30, tapi ternyata jam 14.30-an sudah selesai, jadi tidak merasa apa-apa.”, lanjut Salsa dalam menceritakan perasaannya dari keseluruhan prosesi peresmian tenaga pendidik.

Selesai kegiatan pengangkatan, seluruh enam Tenaga Pendidik Tetap FIB UGM secara resmi bergabung menjadi bagian dari Fakultas Ilmu Budaya UGM. Selamat kepada seluruh enam tenaga pendidik baru!

Nama-Nama Tenaga Pendidik Tetap baru Fakultas Ilmu Budaya UGM tahun 2024:

  • Salsabila Risdayani Daniswara, S.Pd.
  • Satria Raka Siwi, S.Pd.
  • Bangun Prayogi, S.M.
  • Intan Listyaning Putri, S.Pd., M.Pd.
  • Dahlia Kartika Ariesita, S.Hum., M.A.
  • Muhammad Farhan, S.P.

MAGANG GEMILANG – Bahasa dan Sastra Prancis Be A Good Exporter: Mengembangkan Produk Siap Ekspor

HEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 12: Konsumsi dan Produksi Yang Bertanggung JawabSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Senin, 14 Oktober 2024

Selasa, 18 Juni 2024 – “Be A Good Exporter” merupakan kegiatan Studi Independen yang diselenggarakan oleh mitra Yayasan Sekolah Ekspor Nasional. Program yang diselenggarakan selama satu semester ini merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Salah satu aktivitas yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah melakukan pengembangan produk siap ekspor yang dilakukan bersama dengan Tim Start-up Ekspor (TSE) yang dibentuk pada awal pembelajaran. Produk yang dikembangkan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar internasional dan dapat dijadikan produk potensial siap ekspor. 

Bersama dengan TSE, penulis telah mengembangkan produk rempah kapulaga kering yang berasal dari petani lokal Indonesia. Dalam proses pengembangannya, penulis dan tim melakukan riset dan menyusun strategi yang berkaitan dengan pasar tujuan yang relevan. Lalu, dilakukan pengembangan produk, branding merek perusahaan dan pemasaran digital produk yang sesuai dengan pasar. Penulis dan tim juga melakukan simulasi business matching, mempelajari metode pembayaran dan dokumen yang dibutuhkan, hingga logistik apa saja yang sesuai untuk melakukan ekspor suatu produk. Melalui proses tersebut yang telah dilakukan penulis dapat mengetahui langkah awal hingga akhir dalam mempersiapkan produk ekspor. Selain itu, melalui kegiatan ini penulis juga mendapatkan pengetahuan mengenai peraturan dan regulasi nasional maupun internasional yang digunakan dalam ekspor-impor.

Kegiatan “Be A Good Exporter” berkontribusi pada SDGs, khususnya SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab). Dengan memberdayakan petani lokal dan mengembangkan produk kapulaga untuk pasar internasional, program ini mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong praktik perdagangan yang adil dan bertanggung jawab.

[Humas FIB UGM, Penulis: Katherine Valencia Pangestu, Editor: Rifal Fadlurrahman, Aldiza]

 

Workshop Penelitian Etnografi Budaya: Pentingnya Paradigma

HEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Senin, 14 Oktober 2024

Dr. Sita Hidayah, dosen dari Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya diundang oleh Laboratorium Kajian Bahasa dan Budaya (LKBB) Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang untuk menjadi narasumber dalam acara Workshop Penelitian Etnografi Budaya. Acara tersebut dilaksanakan pada Rabu, 21 Agustus 2024 dan dihadiri oleh para pimpinan, segenap dosen di lingkungan kampus tersebut. Workshop ini terbagi menjadi dua sesi dilaksanakan di Auditorium lantai 3 Fakultas Humaniora.

Pada workshop tersebut ditekankan oleh Mbak Sita ,sapaan akrab nya, pentingnya pemahaman terhadap paradigma. Hal tersebut dikarenakan paradigma ini menjadi arahan dalam penelitian ataupun penulisan kita. Selain itu, perlunya membicarakan paradigma agar tahu kelebihan dan kekurangan dalam teori kita dan setiap disiplin ilmu memiliki paradigma yang akan memberi arahan/ideologi tertentu. Paradigma ini sering kita kenali sebagai kerangka pemikiran; kerangka teori; ataupun conceptual framework. Hal tersebut dapat membedakan ilmu sosial dan humaniora, jika pada ilmu sosial merupakan fakta-fakta empiris (diluar), sementara humaniora berasal dari tafsir/pemahaman (dari dalam). Paradigma ini bermacam-macam memiliki metode sendiri, analisis sendiri dan sebagainya seperti misalnya fenomenologi, strukturalisme, etnosains.

Dr. Sita Hidayah menyebutkan gurunya yaitu Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa-Putra, M.A., M.Phil telah mengulas terkait paradigma dan bahasannya salah satunya terkait mengenai cara pandang yang mendasar yang akan mempengaruhi antara lain asumsi-asumsi dasar, nilai-nilai, masalah-masalah yang diteliti, model, konsep-konsep, metode penelitian, metode analisis, hasil analisis, etnografi/representasi. Selain paradigma, yang tak kalah penting juga terkait ‘kebenaran’ hal tersebut dikarenakan workshop dilaksanakan di UIN yang mayoritas islam agar memiliki persamaan persepsi terkait ‘kebenaran’ dalam penelitian. Kebenaran sifatnya empiris dapat diketahui dengan dua cara yaitu kuantitatif (survey, kuesioner, poling), dan kualitatif (etnografi). Sementara dalam antropologi seringkali menggunakan etnografi dimana salah satu jenis dan karakter datanya berupa tindakan dan pernyataan masyarakat diperoleh dalam konteks keseharian, bukan karena ‘arahan’ peneliti. Metode etnografi ini biasa dilakukan dengan menetap lama, menguasai Bahasa lokal , dan peneliti sebagai instrumen penelitian utama (partisipasi observasi).  

Antusiasme peserta workshop tampak pada banyaknya pertanyaan yang diberikan. Selain tanya jawab juga para peserta dan narasumber saling bercerita terkait pengalamannya dalam melakukan penelitian. Untuk mengikuti pembahasan tersebut dapat menyimak pada kanal youtube  https://www.youtube.com/watch?v=6ExX2BC413Q 

[Humas FIB UGM, Penulis: Dewi N, Editor: Aldiza]

 

Kuliah Umum Prof. Dr. Pujo Semedi Hargo Yuwono: “The Notion of Justice, Racism, and Coffee Cultivation in Colonial Java, 1870s-1930s” di FISIP Unpad

HEADLINERilis BeritaSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Jumat, 11 Oktober 2024

Pada 4 Mei 2024, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (FISIP Unpad) menyelenggarakan kuliah umum yang menghadirkan Prof. Dr. Pujo Semedi Hargo Yuwono, M.A., guru besar dari Departemen Antropologi Universitas Gadjah Mada. Dalam kuliah ini, Prof. Pujo mengangkat topik “The Notion of Justice, Racism, and Coffee Cultivation in Colonial Java, 1870s-1930s,” yang mengombinasikan kajian antropologi dengan sejarah kolonial di Jawa. Melalui topik tersebut, Prof. Pujo—akrab disapa Mas Pujo—mengajak mahasiswa untuk memahami bagaimana sejarah budidaya kopi di Jawa pada abad ke-19 turut memperkuat ketidakadilan rasial dan ekonomi, yang dampaknya masih terasa hingga kini.

Mas Pujo menekankan pentingnya memahami sejarah kolonial dalam konteks budidaya kopi untuk melihat pengaruhnya terhadap kondisi sosial dan ekonomi masa kini, khususnya dalam industri kopi Indonesia. Kuliah yang berlangsung di kampus FISIP Unpad, Jatinangor, Jawa Barat, ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai jurusan. Mereka diajak untuk menyadari bahwa budidaya kopi pada masa kolonial bersifat eksploitasi. Mas Pujo menjelaskan bahwa budidaya kopi kala itu didasarkan pada tiga prinsip: pertama, sebagai alat untuk memperkaya pengusaha Belanda; kedua, mitos tentang kemalasan pribumi digunakan untuk membenarkan kerja paksa; dan ketiga, seluruh produksi kopi diarahkan untuk kepentingan industri di Eropa, bukan untuk kesejahteraan lokal.

Salah satu poin utama dalam kuliah ini adalah ketidakadilan rasial yang melingkupi seluruh proses budidaya, pemasaran, hingga konsumsi kopi di era kolonial. Mas Pujo mengungkapkan bahwa pada masa itu, orang Jawa dilarang mengonsumsi kopi; mereka hanya diperbolehkan meminum daun kopi, sementara pekerja pribumi dipaksa bekerja di perkebunan. Hak untuk memasarkan kopi juga dibatasi hanya kepada kongsi dagang Belanda dan Tionghoa, sementara kopi hanya dinikmati oleh orang kulit putih.

Melalui analisisnya, Mas Pujo menyoroti bagaimana kebijakan kolonial berbasis ras tersebut menciptakan ketidakadilan sosial yang dampaknya masih terasa dalam hubungan ekonomi dan sosial di Indonesia saat ini. Kuliah umum ini memancing diskusi aktif dari mahasiswa yang tertarik mengaitkan relevansi sejarah ini dengan kondisi industri kopi masa kini.

Kuliah ini dapat disimak lebih lengkap melalui kanal YouTube: https://www.youtube.com/live/RcER1qufrMI.

[Humas FIB UGM, Penulis: Bonifacius Edo, Editor: Aldiza]

1…5960616263…211

Rilis Berita

  • Mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Korea UGM Sukses Raih Juara Utama di Lomba KSI Yogyakarta 2025
  • Basket Asik IKMASA: Latihan Rutin, Seru-Seruan, dan Cari Bakat di Lapangan
  • Fun Match Futsal IKMASA: Seru-Seruan Bareng, Bangun Semangat dan Sportivitas
  • IKMASA Badminton Time: Seru-Seruan Bareng di Tengah Kesibukan Kuliah
  • Elvira Sundari Raih Juara 1 Duta Bahasa DIY 2025

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY