(Yogyakarta, 7/3) Program Studi Pariwisata FIB UGM gelar kuliah umum bersama Polysri Paranond, seorang, associate professor dan Kepala Center for Asian Tourism Studies di Chiang Mai University, Thailand, dan Editor-in-Chief of the Asian Journal of Tourism Studies, yang akan dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Maret 2018 bertempat di Auditorium gedung Soegondo lantai 7 pukul 11.00 – 13.00. Kuliah umum ini bertema “Liminality and The Play with Water in Chiang Mai’s Songkran Festival”. Kuliah ini terbuka untuk umum.
public lecture parwi(Yogyakarta 6/3) Fakultas Ilmu Budaya UGM menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) pada hari Selasa, 6 Maret 2018. Bertempat di Ruang Sidang Pimpinan kampus, Dekan FIB UGM, Dr. Wening Udasmoro, M.Hum., DEA. mengungkapkan bahwa kerja sama dengan YAD bermakna strategis bagi FIB menggingat FIB kini sedang memacu pengembangan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan fakultas. “Beberapa staf dosen FIB sudah menyatakan kesanggupan untuk segera melanjutkan studi doktoral”, ungkapnya. Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Catrini P. Kubontubuh, mengungkapkan bahwa bagi Yayasan Arsari FIB UGM memiliki arti penting mengingat FIB merupakan salah satu pemangku kepentingan dalam mengemban amanat pengembangan kebudayaan bangsa.
Kerja sama yang dijalin FIB UGM dengan Yayasan Arsari Djojohadikusumo telah berlangsung sejak tahun 2006, dalam bentuk berbagai program kegiatan. YAD sudah sejak lama mendukung kegiatan-kegiatan di FIB dan bahkan mendukung pembangunan sarana-sarana fisik kampus FIB UGM. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (Memorandum of Agreement) ini semakin mempererat hubungan antara FIB dengan YAD.
Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani kali ini mencakup berbagai kegiatan, di antaranya berupa pemberian beasiswa studi lanjut bagi staf di lima program studi (Prodi) di lingkungan FIB UGM, yakni Arkeologi, Sastra Jawa, Sastra Indonesia, Sejarah, dan Antropologi.
(Yogyakarta, 6/3) Fakultas Ilmu Budaya UGM memperingati Dies Natalis ke-72 pada bulan Maret 2018. Dies Natalis FIB UGM jatuh setiap tanggal 3 Maret, dan sebagai acara puncak rangkaian peringatan Dies Natalis, diadakan Rapat Senat Terbuka yang pada tahun ini digelar pada Selasa (6/3) bertempat di Auditorium Poerbatjaraka kampus FIB UGM.
Dalam kegiatan Rapat Senat Terbuka Peringatan Dies Natalis ke-72, Dekan FIB UGM, Dr. Wening Udasmoro, M.Hum., DEA mengungkapkan bahwa peringatan Dies Natalis ini dapat dijadikan ajang refleksi diri, untuk melihat secara kritis bagaimana perkembangan dan masa depan fakultas. “Sebuah otokritik membuat kita berpikir ulang berapa banyak modal yang kita miliki. Bukan soal modal uang saja, namun juga modal sosial yang kita miliki”, ungkap Dekan.
Lebih jauh dalam paparannya Dekan menyampaikan berbagai capaian dan strategi FIB dalam menyikapi perkembangan terutama dari tiga aspek penting, yakni manajemen sumber daya manusia (SDM), pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, kerja sama dan alumni, serta bidang keuangan. Dalam bidang SDM, misalnya, Dekan mengungkapkan bahwa persoalan SDM telah menjadi sentral pembicaraan dan pengelolaan di lingkungan fakultas minimal dalam empat tahun ke depan. “Tahun 2018 ini adalah awal dari kerja keras untuk megurus soal SDM ini dengan sungguh-sungguh”, ungkapnya. Selain diisi dengan Laporan Tahunan Dekan, peringatan Dies Natalis ke-72 FIB UGM tahun 2018 ini juga diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ida Rochani Adi, S.U yang berjudul “Menyoal Budaya Literasi dan Literasi Budaya”.
Pada peringatan Dies Natalis tahun 2018 ini, FIB UGM mengambil tema “Budaya Literasi dan Literasi Budaya”. Rangkaian acara Peringatan Dies Natalis ke-72 FIB UGM telah dimulai sejak bulan Februari, dengan digelarnya berbagai kegiatan seperti Anjangsana kepada para dosen dan tenaga kependidikan (tendik) FIB yang sudah memasuki masa purnatugas, kegiatan pertandingan olahraga, dan kegiatan donor darah.
Kesempatan kerja sama Fakultas Ilmu Budaya UGM dengan beberapa perguruan tinggi di Prancis terbuka untuk dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu Tridharma Perguruan Tinggi. Hal ini mengemuka dalam kunjungan Atase Pendidikan Kedutaan Prancis ke kampus Fakultas Ilmu Budaya UGM Rabu lalu (21/2). Tiga orang delegasi Atase Pendidikan Kedutaan Besar Prancis diterima oleh Dekan Fakults Ilmu Budaya UGM, Dr. Wening Udasmoro, M.Hum., DEA didampingi Wakil Dekan bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, Dr. Agus Suwignyo, M.A. Selain itu Dekan juga didampingi sejumlah dosen Program Studi Sastra Prancis.
Di antara peluag kerja sama yang dapat dilakukan adalah kerja sama akademik dengan sembilan perguruan tinggi di Prancis antara lain Sciences Po, Universite Sorbonne Nouvelle-Paris 3, dan Universite Paris Diderot. Di samping itu, kesempatan kerja sama juga terbuka untuk dilakukan dengan Inalco (Institut National des Langues et Civilisations Orientales), yang memiliki bidang kajian kesusasteraan dan linguistik Indonesia.
Dalam kesempatan ini, Kedutaan Besar Prancis juga akan membantu FIB UGM, khususnya Prodi Sastra Prancis, untuk mendapatkan beasiswa bagi staf yang akan mengambil pendidikan jenjang pascasarjana (S2) di Prancis. “Kerja sama dengan Kedubes Prancis sudah lama dijalin, setidaknya sudah 4 tahun berjalan. Dan kesempatan ini sangat berharga terutama karena Prodi Sastra Prancis memang membutuhkan tenaga dosen baru. Semoga calon para calon dosen di Prodi Sastra Prancis mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi di Prancis”, ungkap Dekan FIB.
Di samping itu, kerja sama FIB UGM, dalam hal ini Prodi Sastra Prancis, dengan perguruan tinggi di Prancis juga terus dilakukan dalam bentuk kerja sama pertukaran mahasiswa, di antaranya dengan Aix Marseille Universite, Universite Le Havre, dan Universite de La Rochelle. [popiirawan]
the 16th Urban Research Plaza Forum 2018 is designed to discuss the following theme: “Contesting Social Space in Urban Context”. The forum will investigate how cultural and artist communities in urban Asia formulate and produce their works as their strategies to claim and protect their ‘social spaces’ in their neighborhoods. The forum will bring a comparative views and experiences from Japan and Indonesia in the forms of policy reports, evaluation reviews, and/or idea exploration.
TOR URP 16th Academic Forum 2018