![](https://fib.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/10/2025/02/Screenshot-2025-02-06-at-11.02.44-741x510.png)
Yogyakarta, 7/1/2025 – Monash University bekerja sama dengan Indonesian Language and Culture Learning Service (INCULS) Universitas Gadjah Mada menjalankan sebuah program inovatif yang didedikasikan untuk pemula yang ingin mempelajari bahasa dan budaya Indonesia bernama Monash Global Immersion Guarantee melalui Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (ACICIS) sebagai perantara program. Program ini tidak hanya menawarkan pembelajaran bahasa yang mendalam, tetapi juga memperkuat kerja sama internasional, sejalan dengan visi Sustainable Development Goals, khususnya dalam mendukung pendidikan berkualitas dan memperkuat kemitraan global.
Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang praktis dan relevan dengan kebutuhan sehari-hari. Fokus utama pembelajaran adalah pada percakapan, sehingga peserta dapat langsung mengaplikasikan bahasa Indonesia dalam situasi nyata. Metode ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri peserta dalam berbicara, tetapi juga mempercepat proses penguasaan bahasa. Peserta diajak untuk berpartisipasi dalam simulasi percakapan sehari-hari, seperti berbelanja di pasar, memesan makanan di restoran atau memberikan arahan jalan. Kegiatan ini dikombinasikan dengan pengenalan budaya seperti penggunaan ungkapan-ungkapan khas yang mencerminkan keunikan masyarakat Indonesia. Dengan pendekatan ini peserta tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga memahami konteks sosial dan budaya yang melatarinya.
Salah satu keunikan program ini adalah sesi tutor yang dipandu oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Dalam sesi ini, mahasiswa UGM berperan sebagai mentor yang membantu peserta memahami kembali materi yang telah diajarkan. Pendekatan ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan perspektif lokal dari penutur asli, sekaligus mempererat hubungan antara pelajar dari kedua negara. Para tutor tidak hanya membimbing peserta dalam memahami tata bahasa dan kosa kata, tetapi juga berbagi pengalaman pribadi tentang kehidupan di Indonesia. Hal ini menciptakan suasana belajar yang lebih akrab dan interaktif, di mana peserta merasa lebih nyaman untuk bertanya dan berdiskusi. Sesi ini juga mendorong dialog budaya yang mendalam, membuka wawasan peserta tentang nilai-nilai dan tradisi yang ada di Indonesia.
Kolaborasi antara Monash University dan Universitas Gadjah Mada dalam program ini adalah contoh nyata dari upaya memperkuat kemitraan global melalui diplomasi budaya. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan bahasa, tetapi juga untuk menciptakan hubungan yang lebih harmonis antara Indonesia dan Australia. Peserta yang memahami bahasa dan budaya Indonesia memiliki potensi untuk menjadi jembatan dalam berbagai kerja sama bilateral, mulai dari bidang pendidikan hingga perdagangan.
Diplomasi budaya ini juga memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua negara. Dengan semakin banyak individu yang memahami nilai-nilai dan tradisi Indonesia, memberikan peluang untuk kolaborasi yang lebih erat di berbagai sektor semakin terbuka. Program ini menjadi platform untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan, di mana kedua belah pihak dapat belajar dan berkembang bersama. Program ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian SDG’s, terutama dalam mendukung pendidikan berkualitas dan memperkuat hubungan internasional. Dengan fokus pada percakapan, peserta dilatih untuk berkomunikasi secara efektif dalam bahasa Indonesia, yang membuka peluang baru di bidang pariwisata, perdagangan, dan pendidikan.
Melalui sesi tutor oleh mahasiswa UGM, program ini juga memberikan manfaat sosial bagi komunitas lokal. Mahasiswa yang terlibat dalam program ini memiliki kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka sekaligus mengembangkan keterampilan komunikasi dan kepemimpinan. Hal ini menciptakan dampak positif yang meluas baik bagi peserta maupun tutor.
Program belajar bahasa dan budaya Indonesia yang diluncurkan oleh Monash University dan Universitas Gadjah Mada pada 7 Januari 2025 adalah langkah strategis dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Dengan fokus pada pendidikan berbasis percakapan dan sesi tutor interaktif, program ini tidak hanya meningkatkan kompetensi bahasa peserta, tetapi juga memperkuat hubungan antara Indonesia dan Australia. Melalui kombinasi pendidikan, teknologi, dan diplomasi budaya, program ini menciptakan dampak positif yang luas baik bagi individu maupun masyarakat. Dengan terus mendukung inisiatif seperti ini kita dapat membangun dunia yang lebih inklusif, harmonis, dan berkelanjutan.
[Humas INCULS FIB UGM, Thareeq Arkan Falakh]