SDGs 4: Quality Education | SDGs 4: Education in Developing | SDGs 5: Equal Access | SDGs 8: Decent Work and Economic Growth | SDGs 8: Creativity and Innovation | SDGs 9: Industry, Innovation and Infrastructure | SDGs 9: Cooperation | SDGs 9: ICT Infrastructure | SDGs 10: Education | SDGs 11: Sustainable Cities and Communities | SDGs 11: Cultural Heritage | SDGs 16: Peace, Justice and Strong Institutions | SDGs 17: Partnerships for the Goals
Pada Selasa, 30 April 2024, Departemen Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya UGM, menyelenggarakan Bimbingan Teknis Persiapan Submit Artikel ke Jurnal Ilmiah yang bekerja sama dengan Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) Komisariat Daerah IAAI Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta-Provinsi Jawa Tengah. Bimbingan teknis bertujuan untuk mempersiapkan teknis draf calon artikel mahasiswa S1 dan S2 serta peserta dari IAAI untuk diajukan ke jurnal ilmiah. Agenda kegiatan terbagi ke dalam dua sesi, yakni Sesi 1: Struktur Artikel Jurnal Janus (proses submission OJS) oleh fasilitator Adwidya Susila Yoga, S.Pd., Sesi 2: Bedah Artikel (pembahasan artikel per penulis) oleh fasilitator Dr. Daud Aris Tanudirjo, MA..
Dalam pemaparannya pada sesi Bedah Artikel, Dr. Daud Aris Tanudirjo, MA., selaku fasilitator sesi kegiatan memaparkan materi mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis dan mempersiapkan artikel sebelum submisi untuk publikasi pada jurnal ilmiah. Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan kualitas karya tulis tergantung pada penguasaan pemahaman bahan artikel ilmiah, kemampuan menyusun struktur gagasan, cara merumuskan masalah dengan baik, dan cara menyampaikan tujuan dengan jelas. Peran kata kunci dalam bagian-bagian struktur jurnal ilmiah seperti abstrak juga harus diperhatikan dengan penyajian kalimat, batas maksimal dua ratus kata, dan isi laporan ringkas yang lengkap sebagai garis besar pokok isi artikel.
Pemaparan sesi bedah artikel juga memberikan contoh artikel ilmiah sebagai bahan pembahasan untuk kajian diskusi. “Sebetulnya, akan lebih menarik sehingga bisa menimbulkan suatu keingintahuan tertentu apabila ada unsur yang baru, apakah itu peningkatan atau apakah itu pengembangan,” papar Dr. Daud Aris Tanudirjo, MA..