SDGs 4: Quality Education | SDGs 8: Decent Work and Economic Growth | SDGs 11: Sustainable Cities and Communities | SDGs 16: Peace, Justice, and Strong Institutions | SDGs 17: Partnerships for the Goals
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini merupakan subtema dari tema besar yang diusung oleh Fakultas Ilmu Budaya UGM, yaitu “Pelatihan Bahasa Asing yang Dapat Diterapkan di Masyarakat atau Mahasiswa”. FIB UGM mendorong munculnya pemberdayaan masyarakat sekitar kampus untuk menjadi komunitas belajar dan berdaya. Program ini difokuskan untuk masyarakat di lingkungan sekitar kampus yaitu Kelurahan Caturtunggal, Terban, dan Sinduadi. Dalam konteks ini, masyarakat dapat diartikan secara luas, tidak terbatas pada penduduk asli/lokal di kelurahan tersebut. Oleh karenanya, mahasiswa pendatang juga menjadi bagian penerima manfaat program ini.
Pada tanggal 15-29 Maret 2024, tim Pengabdian kepada Masyarakat FIB UGM yang dipandu oleh Alvanita, S.S., M.Ed., Dosen Sastra Inggris FIB UGM, bekerja sama dengan Mardliyah Islamic Center (MIC) menggelar kegiatan peningkatan kemampuan bahasa Inggris, khususnya untuk TOEFL ITP bagi mahasiswa di sekitar lingkungan MIC. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta agar semakin meningkatkan keterampilan mereka dalam berbahasa Inggris, terutama dalam listening, grammar, dan reading. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu peserta untuk mendapatkan nilai TOEFL yang bagus, sehingga mempermudah mereka untuk magang, pertukaran pelajar, dan bekerja di masa depan. Selain kemampuan bahasa Inggris, kegiatan ini juga bertujuan untuk memotivasi peserta untuk lebih berani berkecimpung di ranah internasional dengan bekal kemampuan bahasa Inggris mereka.
Kegiatan ini diikuti 20 peserta yang tersebar dari berbagai universitas di sekitar wilayah MIC. Umumnya, mereka adalah mahasiswa yang tinggal di sekitar MIC dengan latar belakang program studi yang berbeda-beda. Program ini dilaksanakan seminggu sekali setiap hari Sabtu selama dua jam. Peserta dibekali dengan Modul TOEFL ITP yang dikompilasikan oleh tim PkM untuk membantu peserta belajar mandiri di luar sesi kelas TOEFL. Selain itu, pengajar juga memberikan materi meliputi apa itu TOEFL, fungsi, skoring, tips, dan trik, untuk mendapatkan skor bagus, serta penjelasan mendetail untuk setiap skill. Di sela-sela materi TOEFL, pengajar juga bercerita tentang budaya- budaya negara lain untuk memperluas pengetahuan mahasiswa dan mengurangi gegar budaya.
Kegiatan ini juga merupakan suatu upaya untuk mendukung SDGs khususnya Quality Education (SDGs 4). Dengan pendidikan yang berkualitas, peserta akan mempunyai bekal yang lebih unggul untuk memasuki dunia kerja yang semakin kompetitif. Pelatihan TOEFL memang menjadi satu langkah awal untuk membekali peserta mengepakkan sayap yang lebih lebar ke dunia internasional, untuk menjadi insan yang lebih unggul.