SDGs 4: Quality Education | SDGs 17: Partnerships for the Goals
Pengembangan minat belajar menulis fiksi Jawa di kalangan mahasiswa menjadi salah satu upaya baik yang dilakukan Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Upaya tersebut tercermin melalui penyelenggaraan mata kuliah secara terstruktur. Akan tetapi, program studi melakukan upaya lain guna menemukenali bakat terpendam, meningkatkan kompetensi dasar mahasiswa, dan memastikan keberlanjutan minat tersebut. Salah satunya adalah mendekatkan mahasiswa kepada penulis/pengarang yang mumpuni di bidang tersebut melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan menulis.
Tawaran terbuka tersebut disampaikan kepada mahasiswa melalui kelompok komunikasi kelas. Komunitas kelas tersebut telah terbentuk dalam rangka kegiatan pelatihan menulis cerita anak oleh Budi Sardjono (Gubug Nyawang Giri), pengarang mumpuni dengan nama samaran Agnes Yani Sardjono. Kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu, 24 Februari 2024, dimulai pukul 07.30 WIB hingga selesai di Gubug Nyawang Giri-Sleman, bekerjasama dengan PASBUJA (Paguyuban Sastra dan Budaya Jawa) Kawi Merapi Sleman melalui Sekolah Sastra Sleman (S3)-nya. Komunitas ini merupakan komunitas binaan program pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Wiwien W. Rahayu, dosen Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa sejak tahun 2022 hingga saat ini secara berkelanjutan.
Tawaran tersebut tidak mendapat beragam respon, kecuali oleh enam mahasiswa yang tertarik meraih kesempatan tersebut. Mahasiswa tersebut adalah Dian Nitami, Maysa Putri, Siti Nurhayati, Pingky Putri, Ilman Nafia, dan Nisrina Dyah.
“Saya ingin belajar menjadi penulis, mengembangkan ide, dan tertarik menulis cerita anak,” demikian alasan Nisrina menerima tawaran tersebut. Lain halnya alasan keikutsertaan Maysa, “…memanfaatkannya untuk membangkitkan niat, semangat, dan motivasi untuk menulis,” terangnya. Hal yang sama juga disampaikan Ilma Nafia dan Dian Nitami. Energi positif yang diberikan pengarang melalui cerita pengalamannya menjadi salah satu daya tarik partisipasi para mahasiswa. Bisa jadi dengan cara ini dapat memicu gairah kepenulisan fiksi di kalangan mahasiswa Prodi Sastra Jawa. Sehingga di kemudian hari, respon terhadap peluang yang ada menjadi lebih optimal.
Tidak hanya sekedar hobi, pilihan menjadi penulis merupakan salah satu tawaran kepada para mahasiswa. Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa berkomitmen menyediakan program-program strategis guna mendukung perkembangan keterampilan menulis fiksi. Pemenuhan hal tersebut dilakukan dengan serius dan berkelanjutan melalui pembangunan kemitraan dengan berbagai pihak. Melalui implementasi tri dharma perguruan tinggi, tujuan tersebut diharapkan dapat tercapai.