SDGs 4: Quality Education
Bulan Ramadan tidak hanya menjadi waktu untuk introspeksi diri secara spiritual, tetapi juga untuk memperkuat ikatan komunitas. Di Jogokariyan, sebuah komunitas yang ramai di Yogyakarta, seorang mahasiswa Sastra Inggris Angkatan 2020 bernama Putri telah aktif terlibat dalam memeriahkan kegiatan Ramadan yang membawa kegembiraan dan pemenuhan spiritual bagi dirinya dan masyarakat sekitarnya.
Putri, yang tinggal hanya beberapa langkah dari Masjid Jogokariyan, telah menjadi bagian integral dari berbagai kegiatan masjid sejak masa kecilnya. Pada awalnya, ia bergabung sebagai anggota kelompok anak-anak. Kemudian secara bertahap ia beralih menjadi anggota komite remaja. Bahkan selama tahun-tahun kuliahnya, ia mengambil tanggung jawab dalam mengorganisir dan berpartisipasi dalam acara Ramadan khusus.
Salah satu peran penting Putri selama Ramadan adalah keterlibatannya dalam organisasi “Kampoeng Ramadhan Jogokariyan” (KRJ), sebuah inisiatif komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman Ramadan bagi penduduk setempat dan masyarakat luas. Tahun ini, Putri bertugas sebagai anggota panitia untuk acara “Itikaf” KRJ 2024. Itikaf sendiri merupakan kegiatan beribadah di masjid selama 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Bersama seorang teman, Putri mengelola proses pendaftaran, menjawab pertanyaan peserta, mengumpulkan data peserta, dan mengawasi proses pendaftaran ulang pada hari acara. Selain itu, mereka melayani jamaah selama 10 hari terakhir Ramadan dengan standby di lokasi sambil mengikuti ibadah juga.
Keterlibatannya menjadi panitia Itikaf selama tiga tahun berturut-turut memberikan pengalaman berharga untuk dirinya, terutama dalam hal keimanan dan spiritual. Dalam hal ini, ia mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan beragam peserta, termasuk individu yang sudah lanjut usia. Bagi Putri, hal ini sangatlah menarik karena ia dapat melihat semangat yang tinggi dalam diri mereka untuk tetap beribadah, tanpa mengenal usianya. Hal ini lah yang kemudian menjadi pengingat untuk Putri, bahwa ibadah tidak mengenal usia. Bahkan, di bulan suci Ramadan ini, mereka berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan.
Meskipun relatif lebih muda dibandingkan dengan anggota panitia lainnya, Putri dan teman-temannya telah menunjukkan dedikasi dan keterampilan organisasi yang luar biasa. Upaya mereka telah mendapat umpan balik positif dari peserta, menekankan pentingnya kerja sama tim dan koordinasi dalam melaksanakan sebuah agenda komunitas. Selain itu, keterlibatan adik dan saudara sepupunya menjadi motivasi yang besar bagi Putri.
Selain keterlibatannya dalam KRJ, Putri dan teman-temannya menjadi “Relawan Piring” setiap sore menjelang waktu berbuka puasa. Tugasnya mendistribusikan makanan ringan dan minuman kepada jamaah sebelum berbuka. Pengalaman ini juga merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi Putri. Karena setiap sore, Masjid Jogokariyan menyediakan lebih dari 3500 porsi takjil untuk siapa pun yang datang. Menariknya, Ramadan tahun 2024 merupakan Ramadan paling meriah karena adanya banyak kegiatan di masjid. Terlebih, kegiatan ini telah mendapat banyak perhatian dari masyarakat luas berkat influencer media sosial yang membagikan video suasa Ramadan di Jogokariyan di TikTok dan Instagram.
Dedikasi Putri dalam pelayanan masyarakat selama Ramadan mencerminkan semangat kedamaian, persatuan, dan pengabdian yang menandai bulan suci Ramadan ini. Melalui keterlibatannya dalam berbagai acara, ia tidak hanya memperkaya pengalaman Ramadan bagi komunitasnya tetapi juga mewujudkan nilai-nilai empati dan solidaritas yang tinggi. Pengalaman, perjalanan, dan komitmen Putri untuk mengabdi dan melayani masyarakat ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman sebayanya dan anggota komunitas lainnya.