SDGs 4: Quality Education | SDGs 4: Education in Developing | SDGs 4: Education for Sustainability | SDGs 5: Gender Equality | SDGs 5: Empowerment | SDGs 8: Decent Work and Economic Growth | SDGs 8: Creativity and Innovation | SDGs 9: Industry, Innovation and Infrastructure | SDGs 9: Cooperation | SDGs 10: Reduced Inequalities | SDGs 11: Sustainable Cities and Communities | SDGs 11: Cultural Heritage | SDGs 16: Peace, Justice, and Strong Institutions | SDGs 17: Partnerships for the Goals | SDGs 17: Global Partnership
Double degree program in Heritage studies (UGM) and in critical heritage studies of Asia and Europe (Universiteit Leiden, Netherland) merupakan program dimana mahasiswa pascasarjana khususnya jurusan arkeologi dapat menimba ilmu di dua tempat yaitu Indonesia dan Belanda selama masing-masing dua semester dan akan mendapatkan dua gelar sekaligus. Dalam rangka mensosialisasikan program tersebut kepada mahasiswa arkeologi universitas gadjah mada, direktur kantor Universiteit Leiden sekaligus KITLV dari jakarta yaitu Marrik Bellen berkunjung langsung ke Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. Digelar di ruang multimedia gedung Margono pada 5 februari 2024 jam 2 siang, Dekan Fakultas Ilmu Budaya sendiri yang memberikan sambutan selamat datang.
Acara ini dihadiri oleh mahasiswa pascasarjana arkeologi secara luring dan daring. Sementara itu, dua pembicara utama yang bertugas menyampaikan mekanisme program yaitu Dr. Anggraeni M.A. sebagai pembicara pertama dari Universitas Gadjah Mada dan Dr. Elena Paskaleva dari Universiteit Leiden sebagai pembicara kedua. Pembicara pertama membahas tentang mekanisme pendaftaran mulai dari jangka waktu, persyaratan yang harus dipenuhi, syarat-syarat pendaftaran, jumlah mahasiswa yang akan diterima, dan masih banyak lagi yang dapat dicek pada laman um.ugm.ac.id. Untuk mahasiswa dari Indonesia, mereka akan mendapatkan dua ijazah sekaligus setelah mereka menyelesaikan studi 1 tahun di kampus mereka di Indonesia dan 1 tahun di Universiteit Leiden. Sementara mahasiswa Leiden akan langsung mendapatkan satu ijazah tiap menyelesaikan studi 1 tahun.
Melalui zoom meeting, speaker kedua lebih berfokus memaparkan mekanisme saat studi. Pemaparan dimulai terlebih dahulu dengan memberikan alasan mengapa harus belajar di Universiteit Leiden dan prospek karir apa yang akan didapatkan mahasiswa kedepan. Setelah itu, ia mulai menjelaskan hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam menuntut ilmu disana seperti mempersiapkan bahasa karena seluruh perkuliahan dilaksanakan dengan menggunakan bahasa inggris, terdapat 60 EC/European Credit (SKS) setahun dengan 28 jam per EC, banyak mata kuliah yang dapat dipilih seperti Politik, Ekonomi, Sastra, Bahasa, dan masih banyak lagi, Ia juga memberikan informasi tentang tempat tinggal dimana mahasiswa harus mencari sendiri, namun bisa bertanya karena banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di universitas tersebut.