SDGs 4: Quality Education | SDGs 4: Education in Developing | SDGs 4: Education for Sustainability | SDGs 5: Gender Equality | SDGs 5: Empowerment | SDGs 8: Decent Work and Economic Growth | SDGs 8: Culture | SDGs 8: Creativity and Innovation | SDGs 9: Cooperation | SDGs 10: Reduced Inequalities | SDGs 10: Culture | SDGs 11: Sustainable Cities and Communities | SDGs 11: Cultural Heritage | SDGs 16: Peace, Justice, and Strong Institutions | SDGs 16: Education | SDGs 17: Partnerships for the Goals | SDGs 17: Civil Society Partnership
Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-74, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan berbagai acara dan kegiatan. Salah satu bagian dari rangkaian acara tersebut adalah pementasan wayang kulit dengan judul “Banjaran Dwijawara”. Pementasan tersebut merupakan sebuah kolaborasi lintas gagrak, yakni gagrak Yogyakarta, Surakarta, Banyumasan, dan Jawa Timuran dalam satu pergelaran wayang. Kegiatan ini digelar pada Sabtu (16/12/2023) di Grha Sabha Pramana.
Lakon “Banjaran Dwijawara” merupakan sebuah kompilasi biografi perjalanan karir tokoh Rama Bargawa, Resi Dorna, dan Arjuna. Ketiga karakter ini dihadapkan pada berbagai permasalahan kompleks. Rama Bargawa berhadapan dengan para oligarki yang bertindak semena-mena, Resi Dorna menghadapi isu inklusivitas, sementara Arjuna berada di era kesetaraan gender.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa dan mahasiswi dari Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa turut berpartisipasi dalam menyemarakkan dan menyukseskan pementasan wayang tersebut. Partisipasi tersebut diwujudkan dalam peran mereka sebagai kelompok kru, para penampil berupa penabuh dan sinden yang tergabung dalam Keluarga Kesenian Mahasiswa Universitas Gadjah, hingga Muhammad Siswoyo, mahasiswa angkatan 2022, yang menjadi dalang pementasan wayang kulit dengan gagrak Jawa Timuran.
Lakon “Banjaran Dwijawara” tidak hanya sekedar sebagai hiburan semata, melainkan juga sebagai sarana pembelajaran berupa pesan moral tentang cara bersikap dan pengambilan keputusan ketika menghadapi sebuah permasalahan. Selain itu, pementasan wayang kulit ini juga menjadi wadah untuk memperkenalkan dan melestarikan seni wayang kulit beserta ragam gagraknya, yang merupakan wujud kekayaan budaya di Indonesia. Pengenalan dan pelestarian budaya Indonesia melalui pementasan wayang ini selaras dengan poin empat dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu Pendidikan Bermutu.