Baru-baru ini, tepatnya pada 2 November 2023, Universitas Gadjah Mada melakukan kunjungan ke Universitas Zurich. Dalam kunjungan tersebut, kedua institusi mendiskusikan cara-cara untuk membangun karakteristik bersama dan mempererat hubungan yang sudah ada. Kunjungan delegasi UGM ke University of Zurich menekankan kesamaan karakteristik kedua universitas ini dan mengeksplorasi berbagai peluang kerja sama di masa lalu dan masa depan.
Pada tingkat institusional, UGM dan UZH terhubung melalui Universitas 21 (U21). U21 merupakan jaringan global unik yang menyatukan 29 universitas terkemuka di dunia yang memiliki riset intensif. UGM merupakan anggota terbaru pada U21 yang bergabung pada awal tahun 2021. Sementara UZH telah bergabung pada tahun 2017. U21 memainkan peran penting dalam menciptakan peluang untuk mobilitas mahasiswa dan menyediakan platform untuk berbagi pendekatan untuk mengatasi tantangan serta tren umum dalam pendidikan tinggi.
Selama hampir sepuluh tahun, Departemen Antropologi Budaya di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Departemen Antropologi Sosial dan Kajian Budaya (ISEK) di UZH telah menjalin hubungan yang kuat dan langgeng. Kemitraan ini telah dimulai dan dipertahankan oleh dedikasi dari Prof. Dr. Pujo Semedi dari UGM dan Prof. Dr. Annuska Derks dari UZH. Selama bertahun-tahun, mereka telah menjalin kolaborasi yang kuat yang menghasilkan berbagai program seperti pertukaran mahasiswa PhD, beasiswa penelitian, residensi penulisan, dan program pertukaran mahasiswa magister. UGM juga telah memainkan peran penting dalam rangkaian Sekolah Musim Panas Internasional yang disebut “Southeast Asia in Motion,” dengan edisi terbaru yang diselenggarakan di UGM pada bulan Agustus 2022.
Menjajaki Cara-Cara Baru Untuk Bekerja Sama
Profesor Puji Astuti, Direktur Kemitraan dan Hubungan Global UGM, mengungkapkan kegembiraannya atas kerja sama yang telah terjalin antara UGM dan UZH. Mereka bertujuan untuk memperkuat hubungan ini lebih lanjut. Mereka mendiskusikan kemungkinan untuk menawarkan program double degree, yang populer di kalangan mahasiswa UZH. Penggabungan dua sistem universitas dapat menjadi tantangan, tetapi program pertukaran dengan UGM secara tidak langsung memberikan beberapa solusi.
Sementara itu, ISEK sedang menjajaki peluang kolaborasi lainnya, seperti proyek penelitian tentang pendidikan alternatif. Mereka juga merencanakan Sekolah Musim Panas Internasional pada tahun 2025, di mana mahasiswa dan dosen UGM akan mengunjungi Universitas Zurich. Molly Fitzpatrick, seorang peneliti di ISEK, percaya bahwa kolaborasi ini telah membuahkan hasil dan berharap kolaborasi ini dapat diperluas ke fakultas-fakultas lain.