Rabu (15/11) – Unit Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dan Alumni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Seminar Laporan Kemajuan PkM Skema Fakultas Tahun 2017. Dibuka oleh Dr. Agus Suwignyo, M.A., acara ini bertujuan untuk mengukur kemajuan, mengkomunikasikan dengan baik, serta memastikan adanya keluaran yang terukur dari masing-masing kegiatan PkM yang sudah berjalan. Kegiatan yang dipresentasikan direview oleh Dr. Hayatul Cholsy, M.Hum. dan Dr. Novi Siti Kussuji I., M.Hum. Tim dosen dan mahasiswa yang hadir dan menyampaikan proses pelaksanaan kegiatan pengabdian, yaitu tim Dr. Tular Sudarmadi, M.A. dengan kegiatan berjudul “Pengembangan Potensi Kepariwisataan Berbasis Masyarakat di Desa Pengkol, Sukoharjo, Jawa Tengah”, tim Drs. JSE Yuwono, M.Sc. dengan judul kegiatan “Pemetaan Partisipatif Potensi Budaya Gunungkidul untuk Penguatan dan Pengembangan Identitas dan Integritas Budaya Lokal”, tim Nur Setyawati, Ph.D. dengan kegiatan “Manajemen Sejarah Berbasis Komunitas: Pengembangan Kawasan sebagai Living Museum”, serta tim Dr. Pujo Semedi Hargo Yuwono, M.A. dengan kegiatan berjudul “Pelatihan Pengolahan Kopi di Petungkriyono, Pekalongan”.
Dalam presentasi para ketua tim pengabdian disampaikan proses kegiatan, rencana dan bentuk keluaran, serta tantangan yang dihadapi di lapangan. Dari semua laporan kemajuan yang disampaikan diketahui bahwa salah satu tantangan terbesar dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu perkembangan masalah di lapangan yang sangat dinamis. Untuk mengatasi hal tersebut, tentu saja diperlukan tingkat keterlibatan masyarakat yang tinggi dalam rangka mendukung program yang telah direncanakan. Selain itu, metode yang digunakan pun harus tepat dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.
Namun, hal yang perlu diperhatikan dari keempat kegiatan pengabdian tersebut adalah bahwa kegiatan pengabdian dapat disinergikan dengan dua aspek Tridarma yang lain, yaitu penelitian, serta pendidikan dan pengajaran. selain bermanfaat bagi masyarakat, keempat kegiatan pengabdian tersebut menunjukkan potensi luar biasa untuk dijadikan bahan penelitian yang kemudian dapat didiseminasikan dan dimanfaatkan pula oleh para dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar. Lebih jauh lagi, data yang didapatkan dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat pula dimanfaatkan oleh pemerintah desa dan provinsi untuk mengembangkan potensi-potensi alam, budaya, dan pariwisata di masing-masing daerah.