Lecture Series on Theory
Hari/Tanggal: Selasa, 3 Mei 2016
Waktu: Pukul 08.00 – 10.00 WIB
Tempat: Ruang A201, Fakultas Ilmu Budaya, UGM
Pembicara: Prof. Dr. Noorhaidi Hasan, M.A. (UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta)
Being Young, Muslim, and Indonesian:
Kesalihan, Konsumsi dan Aktivisme Kaum Muda
Presentasi ini membahas bagaimana kaum muda Indonesia sedang terlibat dalam mengkontekstualisasi ulang keyakinan teologis dan identitas agama mereka sambil menunjukkan bahwa tidak ada kontradiksi yang melekat antara Islam dan modernitas global. Berfokus pada kaum muda di kota-kota provinsi, paper ini mengidentifikasi cara di mana mereka muncul menjadi negosiator yang aktif antara yang lokal dan global dan mengeksplorasi beberapa model ekspresi keagamaan dalam upaya untuk menempatkan diri dalam konteks sosial dan budaya yang tengah berubah. Setelah mendiskusikan latar belakang sejarah kontribusi sentral kaum muda dalam pembentukan Indonesia, presentasi ini mengkaji respon mereka terhadap kemunculan simbol-simbol Islam dalam ruang publik Indonesia. Dalam konteks ini menarik untuk melihat gaya hidup kaum muda serta kreativitas mereka dalam menempa aktivisme dengan mengadaptasi dan mendialogkan Islam dan lokalitas dan mengubahnya menjadi komoditas simbolis berselera global. Mereka tidak pernah merasa bahwa memegang teguh keyakinan dan identitas agama bermakna menghalangi partisipasi mereka dalam hiruk pikuk modernitas dan globalisasi. Dengan menggunakan simbol dan wacana agama mereka justru terlibat dalam menyuarakan berbagai keprihatinan bersama menyangkut persoalan-persoalan publik yang menggelayuti perkembangan kekinian di Indonesia dan berupaya membangun kesadaran bersama tentang nilai-nilai universal. Lahir dalam lingkungan sosial yang telah ‘terislamkan’, mereka melihat Islam sebagai sumber utama referensi tentang masa depan dengan sikap kritis yang cukup genuine terhadap pemahaman teologis yang kaku dan tertutup. Presentasi ini pada akhirnya berupaya melihat bagaimana kaum muda Indonesia sedang mengukir ruang sosial-budaya baru dan modernitas yang khas untuk kemudian merekonstruksi identitas melalui refleksivitas diri.
Noorhaidi Hasan adalah Guru Besar Islam dan Politik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan sekarang menjabat sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana di kampus yang sama. Ia meraih PhD dari Universitas Utrecht Belanda. Di antara publikasinya Islam in the Public Sphere: The Politics of Identity and the Future of Democracy in Indonesia, co-edited by Irfan Abubakar. Jakarta: CSRC and Konrad Adenauer Stiftung, 2011; “Piety, Politics, and Post-Islamism: Dhikr Akbar in Indonesia”, Al-Jami’ah Journal of Islamic Studies, 50, 2 (2012): 369-390; “Islamist Party, Electoral Politics and Da‘wah Mobilization among Youth: “The Prosperous Justice Party (PKS) in Indonesia”, Journal of Indonesian Islam, 6, 1 (2012): 17-47; “Post-Islamist Politics in Indonesia,” dalam Asef bayat (ed.), Post-Islamism The Changing Faces of Islamism. Oxford: Oxford University Press, 2013, pp.157-184; “Between the Global and the Local: Negotiating Islam and Democracy in Provincial Indonesia”, in In Search of Middle Indonesia: Middle Classes in Provincial Towns, ed. Gerry van Klinken and Ward Berenschot. Leiden dan Boston: Brill, 2014, pp. 170-197; Indonesian and German Views on the Islamic Legal Discourse on Gender and Civil Rights, edited volume, disunting bersama Prof Fritz Schulze. Wiesbaden: Harrassowitz Verlag, 2015; dan “Violent Activism, Islamist Ideology, and the Conquest of Public Space among Youth in Indonesia”, dalam Youth Identities and Social Transformations in Modern Indonesia, edited volume, disunting Kathryn Robinson. Leiden dan Boston: Brill, 2015, pp. 200-215.