Paris, Prancis (2/12/2015), Kegiatan Olimpiade Karya Tulis Ilmiah (OKTI) 2015 merupakan agenda yang diadakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Prancis. OKTI 2015 memiliki serangkaian kegiatan, diantaranya: konferensi, diskusi komunitas ASEAN di Prancis, Scientific Writing Contest yang merupakan acara puncak dari serangkaian acara PPI Prancis 2015.
Tema OKTI 2015 adalah “Constructing Strategies for Maritime Axis as Indonesia’s Core Policies in Advancing ASEAN Community 2015”. Kegiatan ini bertujuan untuk mengintegrasikan dan mempublikasikan berbagai gagasan/ide yang solutif dan implementatif dalam bentuk karya tulis ilmiah. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu menjadi wadah untuk menyampaikan gagasan/ide dari berbagai bidang keilmuan kepada stakeholders.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa di seluruh dunia, baik jenjang S1, S2, maupun S3. Peserta dipilih secara selektif oleh tim Komite Ilmiah OKTI 2015 dengan beberapa tahapan seleksi. Tahapan pertama yaitu seleksi abstrak karya tulis yang menghasilkan 271 abstrak yang lolos dari 800 lebih karya yang masuk. Peserta yang lolos diwajibkan mengirim full paper dan diambil 30 besar karya tulis untuk di presentasikan selama 15 menit di UNESCO Headquarter, Paris Prancis pada tanggal 27-29 November 2015. Selanjutnya, hasil karya tulis ilmiah akan dipublikasikan baik di proceeding OKTI 2015 maupun Indonesian Scholar Journal (ISJ).
Salah satu dari 30 besar peserta yang lolos adalah M Hasbiansyah Zulfahri dengan judul paper “USAT LIBERTY SHIPWRECK, TULAMBEN, BALI: Pilot Projet Underwater Museum in Indonesia”. Saat ini, ia tercatat sebagai mahasiswa Departement of Archaeology, Universitas Gadjah Mada. Menurutnya, membawa nama FIB UGM bahkan Mahasiswa Indonesia adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Selain itu, Hasbi menyampaikan, dirinya merupakan satu-satunya mahasiswa yang memiliki latar belakang Ilmu Budaya dan bersaing dengan karya-karya mahasiswa Sains, teknik, ekonomi dan ilmu pupuler lainnya baik sarjana maupun pasca sarjana dari berbagai negara.
Peserta dibagi menjadi beberapa klaster sesuai dengan tema karya tulis. Presentasi karya tulis dilakukan pada hari pertama dan kedua kegiatan. Pada hari ke-tiga diadakan diskusi ilmiah dengan ilmuwan-ilmuan Indonesia tingkat dunia, konfrensi mahasiswa ASEAN, dan pertunjukan budaya dari berbagai negara anggota ASEAN. Hasbi menambahkan, Ia sangat berharap kelak ada mahasiswa Faluktas Ilmu Budaya UGM lainnya yang dapat menginjakankakinya di markas besar UNESCO.