Setelah mengikuti Workshop Tari Internasional di Universiti Teknologi Petronas (UTP), Malaysia pada bulan Maret 2014, Rampoe UGM sebagai komunitas seni yang bergerak di bidang seni tari Aceh kembali mewakili Indonesia dan Asia Tenggara dalam misi budaya di Eropa pada bulan Juni 2014. Hampir tiga pekan Rampoe UGM berada di tanah Eropa mengikuti Festival Mondial De Folklore De La Ville De Saint Ghislain, Belgia dan Festi’roche-Roche La Moliere, Perancis.
Tim tari yang menjadi delegasi Indonesia ini mengikuti festival tersebut secara berturut-turut pada tanggal 2-11 Juni 2014 dan 12-16 Juni 2014. Sebanyak 22 anggota Tim Rampoe UGM terlibat dalam festival ini, terdiri dari 1 manajer, 1 fotografer, 8 penari putra, dan 12 penari putri. Selama mengikuti Festival Mondial De Folklore De La Ville De Saint Ghislain di Belgia, Rampoe UGM berhasil menampilkan sebanyak 6 kali tari Ratoeh Pukat, 4 kali tari Ratoeh Duek, 3 kali tari Saman Gayo, dan 3 kali tari Rapa’i Geleng.
Dudung Abdulah, salah satu anggota tim mengatakan selain Tim Rampoe UGM mewakili Indonesia dan Asia Tenggara, Festival Mondial De Folklore De La Ville De Saint Ghislain di Belgia, diikuti pula delegasi kesenian dari Belgia, Brasil, Irlandia, Meksiko, Mongolia, Rusia, Slovakia, dan Ukraina. Tidak hanya berkesenian, Tim Rampoe UGM di Belgia mendapat paket wisata ke kota Mons dan Square of Brussel.
“Tim Rampoe UGM pun sempat didatangi Devdy Risa, Second Secretary, Embassy of The Republic of Indonesia. Menjadi salah satu penonton di Festival Mondial De Folklore De La Ville De Saint Ghislain, Pak Devdy mengungkapkan kekagumannya atas tarian spektakuler Rampoe UGM dan mengapresiasi perjuangan Rampoe UGM sehingga bisa tampil di panggung Eropa,” ujar Dudung Abdullah, di Kampus UGM, Selasa (22/7).
Sementara saat mengikuti Festi’roche-Roche La Moliere di Perancis, Tim Rampoe UGM berhasil menampilkan Ratoeh Pukat tiga kali, tari Ratoeh Duek tiga kali, tari Saman Gayo tiga kali dan tari Rapa’i Geleng sekai. Festival di Perancis inipun, diikuti beberapa negara diantaranya dari Indonesia, Meksiko, Mongolia, Rusia, Perancis, dan Polandia.
Dudung menjelaskan Rampoe UGM merupakan sebuah komunitas seni yang bergerak di bidang seni tari Aceh. Tim ini berada dibawah Departemen Minat dan Bakat, Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.
Tim kesenian yang dibentuk pada bulan Oktober 2009 ini bertujuan untuk melestarikan seni tari Aceh dan mewadahi para mahasiswa yang cinta akan budaya Indonesia. Di tahun ini, Rampoe UGM kembali mengharumkan nama Indonesia di panggung internasional dalam misi budayanya melalui duta seni mahasiswa.
“Dengan mengikuti festival di Eropa, ini Tim Rampoe UGM dinilai berhasil mengharumkan nama Indonesia. Saat di Perancis pun, kita juga mendapat paket wisata mengunjungi Lake Saint Victor, Perancis,” papar Dudung. (Humas UGM/ Agung)
Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/9139-mengikuti.festival.di.eropa.rampoe.ugm.harumkan.indonesia