Pendahuluan
Menyadari akan pentingnya adanya sebuah konferensi mahasiswa sebagai forum untuk diseminasi ide atau gagasan, diskusi karya ilmiah, serta perlunya meningkatkan minat dan gairah mahasiswa untuk melakukan penelitian yang mempunyai luaran karya ilmiah, maka Prodi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada untuk pertama kalinya akan menggelar sebuah konferensi mahasiswa yang tidak hanya diselenggarakan untuk mahasiswa internal Prodi Sastra Inggris UGM tetapi juga terbuka untuk diikuti oleh seluruh mahasiswa Prodi Inggris dari universitas lain di seluruh Indonesia. Konferensi mahasiswa program sarjana (S1) ini dimaksudkan untuk memperkenalkan mahasiswa S1 terhadap forum-forum ilmiah sedari dini sehingga mahasiswa akan mempunyai kepercayaan diri untuk berpartisipasi aktif dalam forum ilmiah.
Student Conference on English Literature and Linguistics (StuCELL) 2018 dipilih menjadi nama dari konferensi mahasiswa yang akan diadakan pada tanggal 21 November 2018 di Auditorium Soegondo FIB UGM. Sesuai dengan namanya, konferensi ini merupakan konferensi keilmuan yang melingkupi bidang kajian sastra dan linguistik Inggris. Adapun demikian, kajian sastra dan linguistik Inggris adalah kajian yang interdipliner sehingga terbuka ruang untuk mengkaji sastra dan linguistik Inggris dari sudut pandang disiplin-disiplin ilmu lain yang relevan.
Konferensi ini merupakan tonggak awal terlaksananya sebuah forum ilmiah untuk mahasiswa yang diselenggarakan oleh Prodi Sastra Inggris UGM. StuCELL diharapkan mampu menjadi forum ilmiah tahunan yang mengusung tema-tema krusial sesuai dengan dinamika sosial dan budaya. Pelaksanaan yang berkelanjutan akan sangat bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada lingkup kajian sastra dan linguistik Inggris di Indonesia.
Tema Konferensi
Bahasa, Keragaman, dan Identitas (Language, Diversity, and Identity) menjadi tema besar yang diusung pada StuCELL tahun ini. Tema ini dirasa mewakili dinamika sosial dewasa ini dimana keragaman budaya dan masalah identitas terkait agama, ras, etnik, dan gender, masih menjadi polemik yang sensitif di masyarakat. Konferensi ini mengundang seluruh mahasiswa Prodi Inggris di Indonesia untuk menilik problema tersebut dalam karya sastra Inggris atau teks non-fiksi berbahasa Inggris. Tema ini diharapkan mampu mengasah kepekaan mahasiswa terhadap masalah keragaman dan identitas serta menumbuhkan jiwa akademisi yang toleran dan menghargai keberagaman.