RAMPOE Universitas Gadjah Mada (UGM) akan kembali merealisasikan program “Misi Diplomasi Budaya melalui Duta Seni Mahasiswa” di tingkat Internasional mewakili Indonesia. Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya yang bergerak dalam bidang seni tari Aceh ini akan tampil dalam agenda “2018 Taiwan Lantern Festival” yang diadakan di Kota Chiayi, Taiwan pada 28 Februari-4 Maret 2018 mendatang.
Informasi yang dihimpun, program ini merupakan implementasi kerjasama antara Rampoe UGM dengan Tourism Bureau, Republic of Taiwan. Kerjasama tersebut merupakan salah satu peluang bagi Rampoe UGM untuk memberikan kesempatan bagi para mahasiswa dalam belajar mengenal dunia Internasional serta membudayakan kebudayaan Indonesia itu sendiri. Sehingga Indonesia dapat dikenal lebih di mata dunia.
Kegiatan yang bertajuk 2018 Taiwan Lantern Festival merupakan Festival Kebudayaan Internasional yang rutin diselenggarakan sejak tahun 1990. Kegiatan tersebut diadakan oleh Tourism Bureau, Republic of Taiwan. Lebih lanjut dikatakan, Rampoe UGM diundang secara langsung bersama kontingen dari berbagai negara di belahan dunia dan merupakan satu-satunya tim perwakilan Indonesia. “Dalam kegiatan ini, Rampoe UGM mengirimkan 42 delegasi yang terdiri dari 38 talent, satu director, satu manajer, dan dua official. Rampoe hadir menampilkan 5 tarian di panggung utama yaitu Tari Seudati, Tari Ratoeh Jaroe, Tari Rateb Meusekat, Tari Rapa’i Geleng dan Tari Tarek Pukat. Sementara pada sesi parade, Rampoe menampilkan berbagai kolaborasi tarian, nyanyian lagu khas tradisional daerah, dan Rapa’i Canang. Kami berharap masyarakat Indonesia dapat mendukung secara spiritual dan ikut termotivasi untuk melestarikan budaya”, papar Wakil Ketua Rampoe UGM Rizaldi Budi Hastomo
Manajer Keberangkatan, Yorri Harlyandra menambahkan “Kami hanya memiliki waktu sekitar tiga bulan untuk menyelesaikan koreografi tarian. Namun demikian, hal tersebut bukan menjadi kendala tim karena sebelumnya kami telah melakukan latihan reguler yang biasa diselengarakan oleh Rampoe UGM selama dua kali dalam seminggu untuk seluruh anggota aktif yang kurang lebih berjumlah sekitar 264 orang. Sehingga dasar-dasar tarian telah cukup dikuasai oleh masing-masing individu dalam tim keberangkatan diplomasi ini. Selama proses latihan koreografi terhitung sejak bulan November hingga sekarang, Tim Keberangkatan Taiwan rutin melakukan latihan setiap enam kali dalam seminggu. Sejauh ini, kesiapan tim sudah sangat matang. Kami akan memberikan penampilan yang terbaik bagi masyarakat Taiwan”
“Keikutsertaan Rampoe UGM dalam festival seni budaya di Chiayi, Taiwan ini ditujukan untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia di kancah Internasional. Selain sebagai bentuk pelestarian kesenian tradisional, kami dapat berkesempatan untuk ikut andil dalam memperkenalkan kebudayaan Indonesia di kancah Internasional. Sebelumnya Rampoe UGM juga pernah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Taiwan, khususnya pada pemerintah Kota Tainan saat agenda Nan Ying International Foklore Festival 2016”, tutur Krisna Sella selaku Humas Rampoe UGM
Berbagai apresiasi dan prestasi yang membanggakan telah diraih oleh Rampoe UGM sejak tahun 2010. Terdapat kurang lebih 25 jenis penghargaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Rampoe UGM juga telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, seperti Malaysia (2011, 2014 dan 2016), Belgia (2013 dan 2014), Perancis (2014), Taiwan (2016), Spanyol (2016) dan Republik Ceko (2016). Keikutsertaan Rampoe UGM di kancah internasional membuktikan bahwa Indonesia sebagai negara penuh budaya yang diakui oleh masyarakat dunia.
Rampoe UGM yang juga merupakan organisasi minat bakat terbaik dan terproduktif di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2015 dan 2017 ini akan terus menjalankan misi diplomasi budaya untuk mempromosikan seni budaya Indonesia ke mata dunia. Dalam waktu dekat ini, Rampoe UGM juga akan bersiap menyelenggarakan kegiatan festival dan lomba tari tradisional serta berencana kembali melakukan misi diplomasi budaya di Timur Tengah dan Eropa sekitar bulan Oktober hingga Desember 2018 mendatang. [Rizaldi Budi Hastomo]