Dr. Gabriele Wiechart dari University of Vienna berkunjung ke Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Beliau merupakan staff dari Departement of Social and Cultural Antrhopology yang merupakan sub unit dari Faculty of Social sciences. Kedatangan beliau untuk memberikan kuliah umum bagi mahasiswa Antropologi UGM yang berisi mengenai penjelasan mengenai gambaran tentang sejarah, perkembangan, kurikulum Antropologi yang ada di University of Vienna. Dalam memberikan kuliah umum tersebut Dr. Grabiele Wiechart juga ditemani oleh Dr. Bambang Hudayana, M.A dari Antropologi UGM. Kuliah umum ini bertempat di ruang 522 di Gedung R. Soegondo, Fakultas Ilmu Budaya, UGM, Yogyakarta.
University of Vienna merupakan salah satu perguruan tinggi yang terkenal di Eropa. Universitas yang berlokasi di Wina ini juga merupakan perguruan tinggi yang tertua di dunia. Dr Gabriele Weichart yang pada bulan Maret kemarin melakukan riset penelitian di beberapa kampung di Surabaya ini menceritakan tokoh-tokoh penting yang berperan dalam ilmu Antropologi di Austria, salah satunya Otto Reche, Peter Wiheim Schmidt, Peter Wiheim Kappers. Beliau juga menceritakan bahwa di salah satu museum di Austria juga menyimpan koleksi etnografi yang berasal dari Indonesia, salah satunya adalah wayang Klitik.
Kunjungan ini sekaligus juga mengajak mahasiswa Antropologi UGM untuk dapat belajar ke University of Vienna. Dr. Bambang Hudayana, M.A menginformasikan bahwa akan ada beasiswa bagi mahasiswa untuk dapat melanjutkan studi ke Austria dan beliau juga mengajak mahasiswa untuk juga mulai memunculkan minat untuk mempelajari kebudayaan-kebudayaan bangsa lain tidak hanya terbatas di Indonesia.
Di akhir kuliah umum ini, Dr. Gabriele Weichart memberikan pesan yaitu “Why doing Antropology? (today)” dan beliau menjelaskan untuk keperluan Unite in Diversity, Reievance of Area Studies, The familiar and The Exotic.(Yulio Ray Firmando)