Karya sastra tak bisa dipisahkan dari kehidupan. Sastra selalu menjadi penanda, perekam, penafsir, dan penanggap semesta. Sebaliknya, fenomena, perubahan, sejarah, dan berbagai aspek dalam kehidupan juga mempengaruhi perkembangan sastra. Begitulah yang terjadi pada tahun 1990-an.
Kemajuan teknologi, kebebasan berekspresi pascareformasi, berbagai kemudahan komunikasi, dan berkembang luasnya media informasi, serta hiruk pikuk pemanfaatan jejaring sosial telah memicu tumbuh suburnya sastra yang kemudian disebut sebagai sastra cyber. Apakah sastra cyber itu, kapan mulai muncul, apa medianya, bagaimana karakteristiknya, bagaimana sejarah perkembangan terkininya, mari kita diskusikan dalam Weekly Forum FIB UGM yang akan digelar pada Kamis, 10 April 2014 di Ruang Sidang I FIB UGM.