Departemen Antropologi Budaya, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada berdiri pada September 1964.
Ilmu Antropologi. Apa itu Ilmu Antropologi? Secara etimologi (bahasa) antropologi berasal dari kata anthropos yang bermakna manusia dan logos yang bermakna ilmu pengetahuan atau wacana. Sederhananya, antropologi adalah ilmu yang mempelajari segala macam seluk beluk, unsur-unsur, kebudayaan yang dihasilkan dalam kehidupan manusia. Ekonomi masyarakat, agama dan keyakinan, politik pemerintahan, fisik manusia, kesehatan, perkembangan teknologi dan sebagainya adalah ruang studi bagi Ilmu Antropologi. sehingga apabila kita cermati lebih dalam, kajian dan studi mengenai antropologi memang cukup luas cakupannya dan sangat dinamis.Ilmu Antropologi dibagi ke dalam dua sub yaitu antropologi fisik dan antropologi budaya. Antropologi fisik terbagi lagi menjadi paleoantropologi dan antropologi ragawi. Sedangkan antropologi budaya terdiri dari prehistori, etnolinguistik, dan etnologi. Sang maestro antropolog Indonesia mendefinisikan antropologi sebagai ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkannya.
Antropolog. Seorang antropolog mempunyai pandangan yang luas, bersikap terbuka, dapat melihat, mendengar, meraba keadaan lingkungan yang ada, serta cermat dalam bertindak. Maka kita dapat menganalogikan sebagai burung elang yang mempunyai mata dengan penglihatan yang luas dan tajam, terbang tinggi di atas awan, dengan langkah yang pasti, bersiap untuk menerkam mangsanya. Antropolog juga mempunyai paradigma dan cara pandang yang unik, karena mereka harus mampu berbaur padu dengan segala komunitas, golongan, kelompok dalam suatu masyarakat, lalu melihat lebih mendalam serta mencoba untuk menangkap dan menginterpretasikan makna-makna yang ada dalam kehidupan masyarakat tersebut.Clifford Geertz, Malinowski, Radcliffe-Brown, Marvin Harris, Levi-Strauss, Koentjaraningrat, Masri Singarimbun, mereka adalah sebagian dari banyak antropolog yang mempunyai sifat itu. Oleh karena itu, sebagai bagian dari keluarga antropologi maka wajib bagi kita untuk meneruskan tongkat estafet perjuangan para antropolog terdahulu. Tentu dibutuhkan kerja-kerja intelektual yang tiada akhir untuk melakukannya.
Mahasiswa. Mahasiswa Departemen Antropologi juga sangat bervariasi, berasal dari berbagai daerah, etnik, ras, dan agama. Hampir 50 persen berasal dari daerah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya tersebar dari berbagai wilayah di Indonesia. Selain berasal dari dalam negeri, mahasiswa Antropologi juga berasal dari luar negeri. Umumnya yang dari luar negeri, ikut dalam program kerjasama Departemen Antropologi UGM dengan lembaga sejenis di luar negeri.Selama perkuliahan, mahasiswa akan mendapatkan perkuliahan yang meliputi kuliah wajib universitas, wajib fakultas, wajib Departemen, dan pilihan Departemen. Setelah semester II, mahasiswa mendapatkan mata kuliah keahlian (spesialisasi) seperti Antropologi Terapan, Antropologi Perkotaan, Antropologi Pedesaan, Antropologi Lingkungan, Antropologi Kependudukan, Antropologi Kesehatan, dan sebagainya.
Perkuliahan. Selama perkuliahan, mahasiswa akan mendapatkan mata kuliah wajib universitas, wajib fakultas, wajib Departemen, dan pilihan Departemen. Setelah melewati tahun pertama, mahasiswa mendapatkan mata kuliah keahlian (spesialisasi) seperti Antropologi Terapan, Antropologi Perkotaan, Antropologi Pedesaan, Antropologi Lingkungan, Antropologi Kependudukan, Antropologi Kesehatan, dan sebagainya.
Prospek Lulusan Antropologi. Terkadang muncul pada diri mahasiswa baru perasaan bingung dan gelisah, mengenai pekerjaan apa yang dia dapatkan selesai kuliah kelak. Hal ini wajar dirasakan oleh para mahasiswa baru karena belum mengetahui banyak mengenai studi yang akan ditekuninya. Mungkin perasaan ini juga muncul pada diri mahasiswa baru antropologi 2012, lalu bagaimana prospek lulusan antropologi?.Pada hakekatnya Ilmu Antropologi mempelajari seluruh kehidupan manusia, baik aspek fisik maupun budayanya. Sehingga saat ini Ilmu Antropologi dapat masuk dalam berbagai bidang pekerjaan, antara lain bidang pengajaran, bisnis, penelitian, korporasi, media, birokrasi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat, dan kesehatan.Sehingga tidak perlu risau bagi para mahasiswa lulusan antropologi karena sangat banyak bidang-bidang profesi yang membutuhkan Ilmu Antropologi dalam menyelesaikan pekerjaannya. Alumni atau lulusan Antropologi tersebar dalam berbagai profesi, baik sebagai pegawai negeri sipil maupun swasta. Di lingkungan pegawai negeri sipil antara lain bekerja di Depdiknas, Depdagri, Deptrans, Depsos, dan sebagainya. Di sektor swasta, alumnus Departemen Antropologi banyak terserap sebagai wartawan (cetak dan televisi), peneliti di berbagai lembaga, NGO/LSM, staf Community Development di berbagai perusahaan asing, maupun bekerja sendiri.Selain itu lulusan Antropologi juga dapat leluasa memilih bidang pekerjaan yang diinginkannya, tinggal bagaimana seseorang menyiapkan segala kemampuan dan kapasitas.
Visi
Menjadi lembaga pengajaran dan penelitian dalam bidang Antropologi yang terkemuka secara nasional dan internasional, dan mampu menghasilkan lulusan yang menguasai masalah kemanusiaan dan kebudayaan, profesional dan kompetitif.
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan dalam bidang Antropologi yang berkualitas dan kompetitif, serta akomodatif terhadap perkembangan mutakhir disiplin ilmu tersebut pada khususnya serta kemajuan IPTEKS pada umumnya;
2. Melaksanakan penelitian sebagai bagian integral dari proses pendidikan dan pengembangan ilmu;
3. Menyelenggarakan dan memperkembangkan bentuk-bentuk pengabdian lembaga pendidikan tinggi kepada masyarakat, bangsa, dan negara seturut dinamika kepentingan mereka;
4. Melakukan kerja sama dengan lembaga akademis dan non akademis di dalam maupun luar negeri.