Para pencinta film, yang suka meneliti tentang film atau ingin membuat film, datang yaaa ke Lecture Series esok hari, Selasa jam 08.00 pagi di Ruang Sidang 1, 31 Maret 2015. Sampai jumpa besok yaaaa…
“MENGULITI” FILM:
Menimbang Dimensi Indrawi Dalam Teori Film
bersama Dr. Budi Irawanto
Setidaknya di Indonesia film lebih banyak ditelaah dari aspek “di luar” film itu sendiri. Umpamanya, relasi film dengan masyarakat, politik, ekonomi, dan seterusnya. Akibatnya, film sebagai sebuah medium yang khas luput dari perhatian. Kuliah teori ini hendak mengupas film sebagai medium yang bisa dicerap secara indrawi, terutama dari indra peraba (tactile). Berangkat dari kritik terhadap dominasi okularisme (yang mengagungkan vision dalam teori film), pembahasan akan menukik pada dimensi indrawi yang diabaikan dari film yakni indra peraba mengingat film lebih popular dengan sebutan “medium audio-visual.” Pendeknya, kuliah teori ini hendak memberi pemahaman film sebagai “kulit” yang bisa dirasakan teksturnya lebih dari sekadar bisa ditonton dan didengar. Dengan demikian, “menguliti” film tidak hanya dimaknai sebagai mengupas atau menganalisa film, tapi juga “merasakan”—atau persisnya “meraba”—kulit film.
Budi Irawanto adalah pengajar pada Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada. Merampungkan studi doktoral pada Department of Southeast Asian Studies di National University of Singapore dengan disertasi tentang politik kultural sinema kontemporer di Indonesia dan Malaysia, menulis buku dan sejumlah artikel tentang sinema Indonesia. Menjadi juri di pelbagai festival film (nasional dan internasional), sejak 2006 berkidmad sebagai direktur Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), sebuah festival film penting di Indonesia.